Bogordaily.net – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor bergerak cepat menindaklanjuti peristiwa kebakaran yang melanda Puskesmas Citeureup beberapa waktu lalu.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Ajat Rochmat Jatnika, turun langsung meninjau lokasi untuk memastikan kondisi bangunan dan merencanakan langkah perbaikan yang paling tepat.
Kunjungan dilakukan pada awal pekan ini bersama sejumlah pejabat teknis, termasuk tim ahli bangunan gedung, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, serta Plt. Kepala Puskesmas Citeureup beserta jajarannya.
Peninjauan dilakukan secara menyeluruh mulai dari area pelayanan utama, ruang administrasi, hingga bagian yang terdampak paling parah oleh kebakaran.
Ajat Rochmat Jatnika menegaskan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk memastikan kelayakan struktur bangunan pascakebakaran.
Pemerintah ingin mendapatkan hasil evaluasi yang akurat dari tim ahli sebelum memutuskan apakah gedung tersebut perlu dibongkar total atau masih bisa dipertahankan sebagian untuk dilakukan perbaikan.
“Saya datang bersama tim ahli bangunan gedung untuk memastikan kelayakan gedung, apakah harus dibongkar seluruhnya atau masih baik secara struktur. Kalau masih memungkinkan, tentu akan dilakukan perbaikan,” ujar Ajat Rochmat Jatnika.
Pendanaan Perbaikan Lewat CSR, Bukan dari APBD
Selain aspek teknis, Sekda juga menjelaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Bogor tengah menghitung kebutuhan biaya perbaikan yang akan dilakukan melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari pihak swasta yang berkomitmen membantu.
“Insya Allah ada pihak yang berminat membantu lewat CSR. Karena itu, kita hitung dulu kebutuhannya, lalu dilakukan penyesuaian arsitektur, struktur, serta aspek mechanical dan electrical-nya,” jelasnya.
Ajat menambahkan, saat ini tim Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) bersama Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (DPKPP) tengah melakukan kajian teknis. Diharapkan hasil kajian tersebut dapat segera rampung sehingga proses perbaikan bisa segera dimulai.
“Harapannya minggu depan sudah ada keputusan. Kalau sudah, kita bisa langsung melakukan perbaikan karena dananya dari CSR, bukan dari APBD,” tambahnya.
Sekda menegaskan bahwa prioritas utama adalah memastikan Gedung Puskesmas Citeureup yang mengalami kerusakan dapat kembali berfungsi melayani masyarakat sesegera mungkin.
“Yang terpenting, gedung ini segera bisa beroperasi kembali untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Karena masyarakat tetap menunggu,” pungkas Ajat Rochmat Jatnika.***