Thursday, 16 October 2025
HomeKota BogorSantri PMUQI Latih Kemampuan Mengajar Lewat Modelling Bahasa Inggris dan Arab

Santri PMUQI Latih Kemampuan Mengajar Lewat Modelling Bahasa Inggris dan Arab

Bogordaily.net – Santri putra dan putri kelas Niha’i Pesantren Modern Ummul Quro Al-Islami (PMUQI) mengikuti kegiatan Modelling Bahasa Inggris dan Arab yang berlangsung pada Selasa, 14 Oktober 2025.

Kegiatan ini digelar terpisah, santri putra bertempat di basement Masjid Jami’ Ummul Quro Al-Islami, sedangkan santri putri di Gedung Serba Guna PMUQI.

Dalam sesi santri putra, Achmad Seva Ramadhan tampil mewakili Bahasa Inggris, sedangkan Ahmad Nurudin mempresentasikan pembelajaran dalam Bahasa Arab.

Sementara dari kelompok santri putri, Nasywa Maulida (kelas 6 IPA 1) berperan dalam sesi Bahasa Inggris, dan Adzkiaturrohmah (kelas 6 Sains) tampil membawakan Bahasa Arab dengan penuh percaya diri.

Setiap peserta tampil seolah menjadi seorang guru sesungguhnya — menyusun tujuan pembelajaran, membuka pelajaran dengan interaktif, hingga menutup dengan refleksi dan motivasi.

Pembimbing Tekankan Nilai Pedagogik dan Kesiapan Mengajar

Pembimbing Amaliah Tadris, Hidayat, memberikan apresiasi sekaligus penekanan penting mengenai nilai pendidikan di balik kegiatan modelling ini.

Menurutnya, pengalaman semacam ini bukan sekadar latihan berbicara, tetapi merupakan bekal nyata menghadapi dunia pendidikan di masa depan.

“Ya kegiatan ini secara tidak langsung itu sangat berguna bagi kalian di masa depan terutama kalian yang akan bekerja di ranah pendidikan. Memang sekarang kalian di amaliah tadris ini diajarkan untuk memahami persiapan sebelum mengajar, karena target dari seorang guru adalah membuat muridnya paham terhadap apa yang diajarkan,” ujar Drs. Hidayat dalam arahannya.

Ia menambahkan bahwa kemampuan mengajar tidak hanya diukur dari kefasihan berbicara, tetapi juga dari kesiapan mental, penguasaan materi, serta kejelasan dalam menyampaikan tujuan pembelajaran.

Sementara itu, Ustadz Dian Firmansyah turut memberikan penguatan pada aspek perumusan General Object dan Specific Object dalam proses mengajar. Ia menilai, pemahaman terhadap dua hal ini menjadi pondasi agar pembelajaran lebih terarah dan efektif.

“Saya memberikan penekanan pada General Objects dan Specific Object karena dari sini bisa dilihat tujuan dari mengajarnya, maka harus sesuai. Jangan sampai di specific object berbeda ketika mengajar,” katanya dalam sesi diskusi kelompok.***

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here