Bogordaily.net – Cuaca yang tak menentu, dari panas terik tiba-tiba berubah menjadi hujan deras, kini menjadi tantangan tersendiri bagi masyarakat Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor.
Kondisi pancaroba ini tidak hanya berdampak pada aktivitas harian warga, tetapi juga memicu lonjakan kasus penyakit menular, terutama influenza.
Puskesmas Leuwiliang mencatat, dalam beberapa minggu terakhir, keluhan batuk, pilek, demam, hingga dehidrasi meningkat signifikan.
Tak hanya dari warga sekitar pusat kecamatan, tetapi juga dari wilayah-wilayah terpencil yang masuk dalam cakupan pelayanan puskesmas tersebut.
Layanan Kesehatan Meningkat di Tengah Cuaca Tak Stabil
Dalam sehari, Puskesmas mencatat 600-700 kunjungan. Sekitar 400-500 kunjungan terjadi di dalam gedung Puskesmas, sementara sisanya berlangsung di luar gedung.
Kunjungan ini tidak hanya terbatas pada pasien sakit, tetapi juga mencakup konsultasi kesehatan. Jarak dan waktu menjadi kendala utama dalam menjangkau seluruh area yang menjadi target program dinas kesehatan.
Akhir-akhir ini, penyakit yang paling sering ditemukan adalah influenza. Faktor pemicunya beragam, termasuk keberadaan Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA), pola kerja masyarakat, dan perubahan cuaca ekstrem (pancaroba) yang tidak menentu.
Ancaman Penyakit Ganda di Musim Pancaroba
Kondisi pancaroba tidak hanya memicu influenza, tetapi juga meningkatkan risiko penyakit berat seperti batuk, pilek, dehidrasi, diare, dan DBD. Risiko ini semakin tinggi bagi mereka yang menerapkan pola hidup tidak sehat.
Menanggapi situasi ini, Puskesmas segera bertindak. Upaya pengendalian penyakit menular terutama terhadap DBD, dilaksanakan dengan menggerakkan masyarakat untuk membersihkan tempat-tempat yang dicurigai sebagai sarang nyamuk, diikuti dengan tindakan fogging.
Puskesmas juga memiliki program terstruktur untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, meliputi Kesehatan Lingkungan (Kesling) dan Promosi Kesehatan (Promkes).
Seluruh petugas, dari dokter hingga Office Boy, saling berkontribusi dalam menanggulangi situasi darurat dan memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan.
Melalui program Promkes, edukasi kesehatan rutin diberikan kepada masyarakat. Promkes bersama bidan juga aktif memberikan pelayanan dan vaksinasi sesuai usia dan tingkat kelas di sekolah, serta memberikan edukasi kepada murid dan guru.
“Mudah-mudahan dalam kondisi seperti ini yang tidak bisa kita kendalikan masyarakat bisa mengendalikan diri berperilaku hidup sehat. Tidak mengonsumsi es berlebih karena cuaca panas, sehingga nanti bisa memicu penyakit batuk, pilek bahkan mungkin lebih parah.” Ungkap James G.H Tambun, Kepala Puskesmas Leuwiliang.
Tips Sehat di Masa ncaroba
Untuk menjaga daya tahan tubuh selama cuaca pancaroba, Puskesmas memberikan beberapa tips praktis:
1. Batasi Aktivitas Luar Ruangan
Kurangi kegiatan di luar rumah dan gunakan pelindung untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari langsung, karena kulit akan lebih sensitif dan imunitas tubuh mudah menurun.
2. Asupan Makanan Bergizi
Selain vitamin dan imunisasi, penting untuk mengonsumsi makanan 4 sehat 5 sempurna. Pilihlah makanan lengkap dengan nasi, lauk, sayur, dan buah. Misalnya pepaya, buah yang terjangkau dan kaya akan vitamin C, B, dan D.
3. Cukupi Kebutuhan Air Putih
Minum air putih minimal 4-5 gelas per hari untuk anak kecil dan 8-12 gelas per hari untuk dewasa. Namun, disesuaikan kembali dengan kebutuhan cairan tubuh masing-masing.
4. Istirahat Cukup
Pastikan tubuh mendapatkan waktu tidur yang berkualitas dan kuantitas yang memadai untuk memulihkan energi dan menjaga fungsi kekebalan tubuh tetap optimal.
5. Olahraga Teratur
Lakukan olahraga ringan setidaknya 2.000-3.000 langkah per hari agar peredaran darah lancar. Olahraga membantu menggerakkan otot, meningkatkan volume otot, dan menstabilkan jantung dalam memompa darah (dari 60 kali/menit menjadi 90-100 kali/menit saat berolahraga). Pompa yang cukup akan mencegah zat padat halus dalam darah menempel di dinding pembuluh darah.
(Salma Nur Zahro M)