Tuesday, 21 October 2025
HomeKota BogorDKPP Kota Bogor Perkuat Program Ketahanan Pangan dan Gizi untuk Wujudkan Kota...

DKPP Kota Bogor Perkuat Program Ketahanan Pangan dan Gizi untuk Wujudkan Kota Sehat dan Mandiri

Bogordaily.net – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor terus memperkuat pelaksanaan program ketahanan pangan dan gizi sebagai bagian dari prioritas pembangunan daerah, khususnya dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang sehat, berdaya saing, dan sejahtera.

Plt. Kepala Bidang Ketahanan Pangan DKPP Kota Bogor, Elly H. Nainggolan, menjelaskan bahwa program ini memiliki peran strategis dalam mendukung penurunan angka stunting, pengentasan kemiskinan, serta penguatan ekonomi masyarakat berbasis potensi pangan lokal.

“Ketahanan pangan tidak hanya terkait sektor pertanian, tetapi menjadi fondasi dalam mewujudkan kota yang sehat, mandiri, dan sejahtera,” ungkap Elly pada Kamis 16 Oktober 2025.

Pelaksanaan program ketahanan pangan dan gizi dilakukan melalui koordinasi lintas sektor antara berbagai instansi.

DKPP menjadi koordinator utama dalam penyediaan dan pengawasan pangan lokal.

Sementara itu, Dinas Kesehatan berperan dalam pemantauan status gizi masyarakat, Dinas Sosial menangani keluarga rentan pangan, dan Bappeda memastikan sinkronisasi program dengan arah pembangunan daerah.

Kecamatan dan kelurahan menjadi ujung tombak pelaksanaan kegiatan, mulai dari pendataan sasaran hingga pelaporan berbasis data.

“Koordinasi dilakukan secara rutin melalui rapat teknis dan forum lintas sektor,” katanya.

Sasaran program ditentukan berdasarkan indikator sosial, ekonomi, dan gizi melalui analisis data tingkat kecamatan dan kelurahan.

Wilayah prioritas ditetapkan melalui koordinasi antara DKPP, Bappeda, serta perangkat daerah terkait.

Kelompok sasaran meliputi rumah tangga rawan pangan, ibu hamil dan menyusui, balita, kelompok tani, dan masyarakat penggerak pangan lokal.

Elly mengatakan bahwa keberhasilan program diukur melalui peningkatan ketersediaan pangan lokal, penurunan angka stunting, peningkatan konsumsi pangan Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA), serta terbentuknya kelompok masyarakat seperti P2L, lumbung pangan, dan UP2KP.

Meski telah berjalan dengan baik, Elly mengakui terdapat beberapa tantangan di lapangan, seperti keterbatasan pasokan pangan segar di musim tertentu, kendala distribusi, hingga perubahan perilaku konsumsi masyarakat yang masih berfokus pada pangan berbasis beras

“Kami terus memperkuat kolaborasi lintas sektor, meningkatkan edukasi masyarakat, dan mengoptimalkan potensi pangan lokal agar ketahanan pangan di Kota Bogor bisa berkelanjutan,” ujarnya.

Dalam mendukung diversifikasi pangan, DKPP menjalankan berbagai program seperti Pekarangan Pangan Lestari (P2L), pendampingan kelompok tani dan wanita tani, serta kerja sama dengan pelaku usaha lokal untuk memperluas distribusi pangan segar.

Selain itu, promosi konsumsi pangan B2SA gencar dilakukan melalui berbagai kegiatan penyuluhan dan sosialisasi.

Monitoring dan evaluasi program dilaksanakan secara berkala melalui pengumpulan data lapangan, laporan dari kecamatan, serta analisis indikator ketahanan pangan dan gizi masyarakat.

“Hasil evaluasi digunakan untuk menilai efektivitas program serta menyusun kebijakan dan rencana tindak lanjut pada tahun berikutnya,” ucapnya.

Dampak jangka panjang program juga diukur melalui indikator kesehatan masyarakat, seperti penurunan prevalensi stunting, anemia, dan gizi buruk, serta peningkatan proporsi balita dengan berat badan normal.

Elly menegaskan, keberhasilan program ketahanan pangan dan gizi tidak terlepas dari peran aktif masyarakat.

Kelompok seperti TP-PKK, kader ketahanan pangan, dan Posyandu menjadi ujung tombak dalam edukasi, pemantauan, serta penerapan pola konsumsi sehat.

“Petani lokal juga berperan penting dalam menjaga ketersediaan pangan segar dan mendukung diversifikasi pangan daerah,” jelasnya.

Sinergi antara pemerintah daerah, kelompok masyarakat, dan pelaku usaha dinilai menjadi kunci utama dalam mewujudkan ketahanan pangan yang mandiri dan berkelanjutan di Kota Bogor.

Melalui berbagai upaya tersebut, DKPP Kota Bogor berkomitmen untuk terus memperkuat program ketahanan pangan dan gizi guna mendukung terwujudnya masyarakat Kota Bogor yang sehat, tangguh, dan sejahtera.***

Ibnu Galansa

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here