Monday, 27 October 2025
HomeKota Bogor28 Persen Warga Kota Bogor Masih Merokok, Konsumsi Capai 11 Batang per...

28 Persen Warga Kota Bogor Masih Merokok, Konsumsi Capai 11 Batang per Hari

Bogordaily.net — Data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bogor tahun 2024 mengungkap bahwa perilaku merokok masih menjadi tantangan serius bagi kesehatan masyarakat. Sebanyak 28,68 persen penduduk berusia 15 tahun ke atas tercatat masih merokok tembakau dalam sebulan terakhir.

Rata-rata konsumsi rokok di Kota Bogor mencapai 77,73 batang per minggu atau sekitar 11 batang per hari.

Angka ini menunjukkan bahwa kebiasaan merokok masih mengakar kuat, meski berbagai upaya sosialisasi tentang bahaya rokok terus dilakukan oleh pemerintah dan lembaga kesehatan.

Perokok Didominasi Kelompok Menengah

Berdasarkan tingkat pengeluaran, kelompok masyarakat berpenghasilan menengah menjadi yang paling banyak merokok, dengan persentase mencapai 34,51 persen.

Disusul oleh kelompok berpenghasilan rendah sebesar 29,40 persen, dan kelompok berpenghasilan tinggi 16,53 persen.

Menariknya, meski jumlah perokok di kelompok berpenghasilan tinggi lebih sedikit, konsumsi rokok mereka justru lebih tinggi, yakni rata-rata 82,47 batang per minggu.

Dari sisi pendidikan, penduduk dengan tingkat pendidikan SD ke bawah menjadi kelompok dengan jumlah perokok tertinggi, yaitu 30,23 persen, dengan konsumsi rata-rata 84,08 batang per minggu.

Sementara pada kelompok berpendidikan SMP ke atas, angka perokok sedikit lebih rendah yakni 28,20 persen, dengan konsumsi sekitar 75,61 batang per minggu.

Data ini memperlihatkan bahwa tingkat pendidikan turut berpengaruh terhadap kesadaran akan bahaya merokok.

Ancaman bagi Kesehatan dan Produktivitas

Kebiasaan merokok tidak hanya membahayakan kesehatan pribadi, tetapi juga berdampak pada keluarga dan lingkungan sekitar.

Asap rokok diketahui mengandung lebih dari 7.000 bahan kimia berbahaya, di mana ratusan di antaranya bersifat racun dan sedikitnya 70 zat dapat menyebabkan kanker.

Selain meningkatkan risiko penyakit jantung, paru-paru, dan stroke, kebiasaan merokok juga menurunkan produktivitas kerja serta menambah beban ekonomi rumah tangga, terutama di kalangan masyarakat berpenghasilan rendah.

Wujudkan Kota Bogor Tanpa Asap Rokok

Pemerintah Kota Bogor bersama masyarakat diharapkan dapat memperkuat langkah edukasi dan pengendalian konsumsi tembakau.

Kampanye berhenti merokok perlu terus digalakkan mulai dari keluarga, sekolah, hingga tempat kerja. “Mengurangi satu batang hari ini berarti memberi satu napas sehat untuk esok hari.”

Dengan semangat bersama, mari wujudkan Kota Bogor yang sehat, produktif, dan bebas dari asap rokok.

Setiap langkah kecil menuju berhenti merokok adalah investasi besar bagi masa depan keluarga dan generasi berikutnya.***

Ibnu Galansa

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here