Bogordaily.net – Jalan BMW yang berada di wilayah RW 05, Kelurahan Mekarwangi, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, kondisinya kini memprihatinkan.
Selama bertahun-tahun, jalan yang menjadi salah satu akses utama warga ini rusak parah dan sering tergenang air. Ketika musim hujan tiba, genangan itu berubah seperti kubangan besar, membuat warga kesulitan melintas.
Menurut Nuraeni (52 tahun), salah satu warga setempat, jalan tersebut sudah rusak sejak empat hingga lima tahun lalu.
“Lumayan parah yah, apalagi kalau sudah hujan, jalanan licin jadi harus hati-hati,” ungkapnya. Meski begitu, warga tetap memanfaatkan jalan tersebut karena menjadi akses penting menuju beberapa titik aktivitas sehari-hari.
“Kalau dibilang mengganggu, sebenarnya tidak. Tapi sejak ada pembangunan SPPG, warga jadi sering lewat sini, jadinya keadaan jalanan nya cukup mengkhawatirkan bagi pengendara dan pengguna lain,” tambahnya.
Warga Khawatir, Jalan Licin dan Becek di Musim Hujan
Kondisi jalan yang berlumpur dan licin membuat pengendara, terutama pengguna roda dua, harus ekstra waspada. Nursholihat (49 tahun), salah satu pengguna jalan, mengaku kerap merasa khawatir saat melintasi jalur tersebut.
“Kalau lewat sini waktu hujan, pasti becek dan licin. Saya suka takut jatuh,” ujarnya.
Ia berharap pemerintah bisa segera melakukan perbaikan permanen, agar pengendara, terutama roda dua, merasa aman saat melintas.
Meski belum ada kecelakaan serius, warga khawatir kubangan air dapat membuat kendaraan mogok atau terperosok. Terlebih, setiap musim hujan tiba, kondisi jalan semakin memburuk. “Yang saya dengar, ada juga pengguna jalan hampir jatuh karena licin,” tutur Nuraeni.
Ketua LPM Kelurahan Mekarwangi, Cecep, membenarkan bahwa persoalan jalan BMW sudah lama menjadi perhatian warga dan pemerintah.
“Sudah ada rapat bersama para warga, karangtaruna, Seluruh RT di RW 05 pada tanggal 19 Oktober 2025. Bahkan, pihak dewan seperti Bapak Zaenal Abidin (Gerindra) dan Bapak Banu Lesmana (Komisi 1 DPRD) sudah datang meninjau langsung. Pemerintah Kota Bogor menjanjikan akan turun tangan untuk pengaspalan di akhir Oktober,” jelasnya.
Namun, warga tak ingin menunggu janji tanpa aksi. Mereka memilih bergerak mandiri melalui kerja bakti dan iuran bersama.
“Kami tetap bergerak mandiri. Warga RW 05 melakukan kerja bakti Kemarin Minggu pada tanggal 26 Oktober 2025, dan sudah mengumpulkan iuran Rp10.000 per KK (Kartu Keluarga), dan mendapat bantuan empat truk batu untuk memperkeras jalan,” tambah Cecep.
Pihak BPBD juga disebut ikut membantu dengan meminjamkan alat berat untuk memperlancar perbaikan. Langkah warga Mekarwangi memperbaiki jalan secara swadaya menjadi bukti nyata kuatnya semangat gotong royong masyarakat Bogor.
“Kami tidak berpacu pada janji pemerintah. Yang penting jalan bisa kembali berfungsi dan warga bisa beraktivitas dengan aman,” pungkasnya.
(Siti Zahroh Mahmudiah)