Bogordaily.net – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor mengeluarkan imbauan kepada masyarakat untuk mewaspadai peningkatan kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yang terjadi dalam beberapa minggu terakhir.
Lonjakan kasus ini dikaitkan dengan kondisi cuaca panas ekstrem serta menurunnya kualitas udara di sejumlah wilayah di Indonesia.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno, menyampaikan bahwa ISPA merupakan infeksi yang menyerang saluran pernapasan atas maupun bawah seperti hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Penyakit ini bersifat akut dan dapat berlangsung kurang dari dua minggu.
“ISPA bisa disebabkan oleh virus maupun bakteri. Faktor lingkungan seperti polusi udara, asap rokok, debu, cuaca dingin, dan kepadatan hunian juga dapat meningkatkan risiko penularan,” jelas dr. Sri.
Menurut Dinkes, penderita ISPA umumnya mengalami gejala berupa batuk, pilek, hidung tersumbat, nyeri tenggorokan, demam, dan rasa lemas.
Pada kasus yang berat, gejala dapat berkembang menjadi sesak napas, nyeri dada, serta penurunan nafsu makan. Penyakit ini menular melalui percikan droplet dari orang yang batuk atau bersin, serta kontak dengan permukaan yang terkontaminasi.
Jumlah Penderita ISPA di Kota Bogor
Berdasarkan laporan dari Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) Kota Bogor, tercatat sebanyak 195.203 kasus ISPA sejak awal tahun hingga minggu ke-41 tahun 2025.
Dalam tiga bulan terakhir, jumlah kasus menunjukkan tren fluktuatif, yakni 21.006 kasus pada Juli, meningkat menjadi 30.950 kasus pada Agustus, dan menurun menjadi 26.597 kasus pada September.
Namun, jika dilihat secara mingguan, terjadi peningkatan signifikan dalam lima minggu terakhir. Rinciannya adalah:
•Minggu ke-37: 6.214 kasus
•Minggu ke-38: 6.578 kasus
•Minggu ke-39: 7.163 kasus
•Minggu ke-40: 7.002 kasus
•Minggu ke-41: 7.508 kasus
“Minggu ke-41 menjadi puncak tertinggi kasus ISPA di Kota Bogor sepanjang tahun 2025,” ujar Sri.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga melaporkan peningkatan kasus penyakit pernapasan seperti influenza, ISPA, dan COVID-19 di berbagai daerah di Indonesia.
Fenomena serupa turut terjadi di negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand, yang disebabkan oleh virus Influenza Tipe A.
Kemenkes menjelaskan bahwa di negara tropis, virus influenza memang beredar sepanjang tahun, namun aktivitasnya meningkat pada masa peralihan musim dan saat kualitas udara menurun.
Dinas Kesehatan Kota Bogor menghimbau masyarakat untuk menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebagai langkah pencegahan utama. Warga diminta:
•Menjaga kebersihan lingkungan dan ventilasi rumah
•Menghindari asap rokok dan polusi udara
•Mengonsumsi makanan bergizi dan beristirahat cukup
•Menggunakan masker saat batuk atau pilek
•Mencuci tangan pakai sabun secara rutin
•Menghindari kontak langsung dengan orang yang sedang sakit
Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat jika mengalami gejala ISPA agar dapat memperoleh penanganan medis yang tepat.
“Sebagian besar kasus ISPA dapat sembuh dengan istirahat cukup, banyak minum air putih, dan konsumsi makanan bergizi. Namun, bila gejala berat seperti sesak napas atau demam tinggi tidak membaik setelah tiga hari, segera periksakan ke dokter,” tutup Sri Nowo Retno.
(Muhammad Raihan)
