Friday, 31 October 2025
HomeNasional12 Buah dan Sayuran dengan Kandungan Pestisida Tertinggi yang Perlu Kamu Ketahui

12 Buah dan Sayuran dengan Kandungan Pestisida Tertinggi yang Perlu Kamu Ketahui

Bogordaily.net – Mengonsumsi buah dan sayuran secara teratur memang penting untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan kebahagiaan. Sejumlah penelitian membuktikan bahwa pola makan kaya sayur dan buah mampu memperbaiki kualitas hidup, memperkuat sistem imun, hingga menurunkan risiko penyakit kronis. Namun, di balik manfaatnya, ada sisi lain yang perlu diwaspadai yaitu residu pestisida pada sebagian produk pertanian.

Pestisida digunakan petani untuk melindungi tanaman dari serangan hama, penyakit, dan gulma.

Meskipun berfungsi menjaga hasil panen, penggunaan pestisida secara berlebihan dapat meninggalkan residu berbahaya pada bahan pangan.

Paparan jangka panjang terhadap bahan kimia ini berpotensi merusak sistem saraf, hati, ginjal, serta meningkatkan risiko gangguan hormon dan kanker.

Data Pengujian dan Temuan EWG

Lembaga pengawas makanan dan pertanian di Amerika Serikat seperti USDA dan FDA telah menguji lebih dari 46.000 sampel buah dan sayur untuk menilai kadar pestisida di dalamnya.

Berdasarkan hasil analisis tersebut, organisasi Environmental Working Group (EWG) merilis daftar tahunan berjudul “Dirty Dozen”, yaitu 12 buah dan sayuran dengan residu pestisida paling tinggi.

Daftar ini dibuat untuk membantu konsumen lebih berhati-hati saat memilih bahan pangan.

Namun, sebagian ahli gizi menilai bahwa publikasi semacam ini juga bisa menimbulkan kekhawatiran berlebihan dan membuat masyarakat enggan mengonsumsi buah serta sayur padahal, manfaatnya jauh lebih besar dibanding risikonya jika dicuci dan diolah dengan benar.

Daftar Dirty Dozen 2023

Berikut dua belas buah dan sayuran dengan kadar pestisida tertinggi menurut EWG:

  1. Stroberi – Menempati peringkat pertama dengan sekitar 30% sampel mengandung sepuluh atau lebih jenis pestisida.
  2. Bayam – Sebanyak 76% sampel mengandung residu, termasuk permetrin, insektisida yang bersifat neurotoksik.
  3. Kale, sawi, dan sawi hijau – 86% sampel memiliki dua atau lebih residu pestisida seperti imidakloprid dan bifentrin.
  4. Persik – Lebih dari 99% buah persik positif mengandung pestisida, dengan sebagian besar memiliki empat atau lebih residu.
  5. Pir – Sekitar 63% sampel mengandung lima atau lebih jenis pestisida.
  6. Nektarin – Hampir 94% mengandung residu, bahkan ada sampel dengan lebih dari 15 jenis pestisida.
  7. Apel – 90% sampel terdeteksi mengandung pestisida, termasuk difenilamin, zat yang dilarang di Eropa.
  8. Anggur – Sekitar 96% dari semua sampel mengandung residu pestisida.
  9. Paprika dan cabai – Mengandung pestisida dengan tingkat toksisitas tinggi meskipun residunya tidak sebanyak jenis lain.
  10. Ceri – Ditemukan rata-rata lima jenis pestisida per sampel, termasuk iprodione yang telah dilarang di Eropa.
  11. Blueberry – Sekitar 90% sampel mengandung pestisida, dengan sebagian besar memiliki dua atau lebih residu.
  12. Kacang hijau – Baru masuk daftar setelah 90% sampel ditemukan mengandung pestisida, termasuk asefat, yang sudah dilarang oleh EPA sejak 2011.

Risiko dan Langkah Pencegahan

Meskipun batas aman paparan pestisida telah diatur oleh badan pengawas, beberapa pakar menilai bahwa konsumsi berlebihan dari berbagai sumber pestisida sekaligus dapat meningkatkan risiko kesehatan yang belum sepenuhnya diperhitungkan dalam standar resmi.

Untuk mengurangi paparan, masyarakat disarankan untuk:

  • Mencuci buah dan sayur dengan air mengalir dan sikat lembut.
  • Mengupas kulit buah tertentu seperti apel atau pir.
  • Memilih produk organik bila memungkinkan.
  • Memperbanyak variasi jenis buah dan sayur agar paparan tidak berfokus pada satu jenis saja.

Pada akhirnya, konsumsi buah dan sayuran tetap menjadi kunci hidup sehat. Namun, kewaspadaan terhadap sumber dan kebersihannya sangat penting agar manfaat yang diperoleh tidak berubah menjadi risiko bagi kesehatan.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here