Friday, 31 October 2025
HomeNasionalHujan Es Guyur Jakarta Timur, BMKG Jelaskan Penyebabnya

Hujan Es Guyur Jakarta Timur, BMKG Jelaskan Penyebabnya

Bogordaily.net – Fenomena cuaca tak biasa terjadi di Kramat Jati, Jakarta Timur, pada Kamis 30 Oktober 2025 siang. Di tengah hujan deras yang mengguyur wilayah Jakarta dan sekitarnya, warga dikejutkan oleh turunnya hujan es butiran es kecil yang jatuh bersamaan dengan hujan lebat.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), peristiwa tersebut tergolong alami dan wajar terjadi di wilayah tropis seperti Indonesia, terutama saat masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan.

Fenomena Alam yang Umum Terjadi di Masa Peralihan

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menjelaskan bahwa hujan es umumnya terjadi ketika aktivitas konvektif di atmosfer sangat kuat.

Aktivitas konvektif ini menyebabkan terbentuknya awan Cumulonimbus (Cb) jenis awan besar yang dikenal menghasilkan hujan lebat, petir, hingga badai.

Awan Cumulonimbus terbentuk akibat pemanasan permukaan bumi yang intens disertai kelembapan udara tinggi.

Di dalam awan tersebut terdapat arus udara naik (updraft) yang sangat kuat, sehingga butiran air terangkat ke lapisan atmosfer yang jauh lebih dingin. Ketika mencapai suhu ekstrem hingga -50°C atau lebih dingin, butiran air itu membeku menjadi es.

Saat arus udara tak lagi mampu menahan berat butiran es tersebut, partikel es pun jatuh ke permukaan bumi dan menimbulkan hujan es.

Biasanya, fenomena ini berlangsung singkat antara 5 hingga 15 menit dan sering kali disertai angin kencang, kilat, dan hujan deras.

“Hujan es paling sering terjadi pada siang hingga sore hari, ketika suhu permukaan bumi mencapai titik panas maksimum,” ujar Guswanto menjelaskan.

Kondisi Cuaca Masih Tidak Stabil

BMKG mencatat bahwa atmosfer di wilayah Jakarta dan sekitarnya pada Kamis siang dalam kondisi tidak stabil, sehingga mendukung pembentukan awan konvektif lokal penyebab hujan es.

BMKG juga telah mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem bagi masyarakat Jakarta dan sekitarnya.

Berdasarkan prakiraan cuaca untuk malam hari di Kramat Jati, wilayah tersebut masih berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat, dengan kelembapan udara di atas 90 persen dan angin lemah dari arah selatan.

Kondisi ini menunjukkan bahwa aktivitas awan Cumulonimbus masih dapat terbentuk, sehingga masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem, termasuk hujan deras, petir, dan angin kencang.

Fenomena hujan es seperti yang terjadi di Kramat Jati mungkin jarang terlihat, tetapi merupakan bagian dari dinamika alam tropis yang kompleks.

BMKG mengimbau warga untuk tidak panik, melainkan meningkatkan kewaspadaan dan mengikuti pembaruan informasi cuaca dari sumber resmi.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here