Bogordaily.net – Polresta Bogor Kota mengamankan sepuluh orang terkait tawuran yang terjadi di wilayah Tanah Sereal, Kota Bogor, pada Sabtu malam lalu 8 November 2025.
Peristiwa itu sempat viral di media sosial setelah muncul video yang memperlihatkan seseorang tergeletak bersimbah darah di jalan.
Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota, Kompol Aji Riznaldi Nugroho, menjelaskan kronologi kejadian tersebut dalam rilis resmi pada Senin 10 November 2025. Ia mengatakan tawuran itu melibatkan dua kelompok remaja, yaitu Kampung Kidul Generation (KKG) dan Selatan Independent Junior (SIJ).
“Kedua kelompok ini janjian tawuran melalui pesan singkat di Instagram dan sepakat bertemu di wilayah Komplek Damai Kencana, Kecamatan Tanah Sereal,” ujar Kompol Aji.
Dari hasil penyelidikan dan operasi gabungan dengan Polsek Tanah Sereal serta jajaran intel, polisi berhasil mengamankan sepuluh orang yang ikut dalam aksi tawuran tersebut.
“Dari kelompok KKG ada inisial S, Y, D dan M, sementara dari kelompok SIJ ada A, S, Y dan B. Kami juga mengamankan tiga orang dewasa berusia 18, 21 dan 23 tahun, sisanya masih berstatus pelajar SMA dan SMK di wilayah Kota maupun Kabupaten Bogor,” jelasnya.
Kompol Aji menambahkan, korban yang sempat viral dalam video tersebut ternyata juga terlibat sebagai pelaku tawuran. “Korban mengalami luka bacok di bagian kepala, punggung, tangan, dan leher. Saat ini masih dirawat intensif di rumah sakit dan dalam kondisi kritis,” katanya.
Dari lokasi kejadian, polisi mengamankan sejumlah barang bukti, di antaranya tiga unit ponsel serta beberapa senjata tajam diantaranya ada delapan bilah celurit, dua bilah senjata jenis gobang, dan satu bilah pedang.
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, tiga pelaku dewasa dijerat dengan Pasal 358 ayat (1) dan Pasal 335 ayat (1) KUHP tentang perkelahian yang menyebabkan luka serta perbuatan tidak menyenangkan.
Kompol Aji juga mengimbau masyarakat, khususnya para orang tua, agar lebih memperhatikan aktivitas anak-anaknya, terutama di malam hari.
“Kami minta orang tua agar memastikan anak-anaknya pulang sebelum pukul 10 malam. Kami akan terus melakukan razia terhadap remaja yang berkeliaran malam hari untuk mencegah kejadian serupa,” tegasnya.
(Ilham Hasbulloh)
