Bogordaily.net = Seorang pria berinisial MH, menjadi korban dugaan penganiayaan oleh sekelompok petugas keamanan Tempat Hiburan Malam (THM) Papa Bears, di Jalan Kolonel Ahmad Syam, Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor. Peristiwa yang mengakibatkan luka fisik serta trauma mendalam, terjadi pada Selasa, 11 November 2025, dini hari sekira, pukul 03.00 WIB.
Tidak terima darah daginggnya dianiaya, keluarga korban menyesalkan tindakan kekerasan itu serta mendesak Polresta Bogor Kota, agar segera menindak para pelaku. Pihak keluarga juga meminta supaya instansi terkait menelusuri izin operasional Papa Bears, yang diduga beroperasi melewati batas waktu.
MH menceritakan, insiden bermula ketika ia tengah bersantai bersama teman-temannya di area Papa Bears. Saat itu, kursi yang ia duduki tersenggol pengunjung lain hingga memicu perdebatan kecil. Tak lama, sejumlah petugas keamanan datang dan menyeret dirinya keluar.
“Saya ditarik kasar, kaos saya diseret sampai robek, lalu dipukuli di area parkir. Ada yang menendang, bahkan memukul pakai kursi,” tutur MH.
Menurut pengakuan korban, aksi kekerasan dilakukan lebih dari satu orang yang mengaku sebagai petugas keamanan Papa Bears. Ia menyesalkan tindakan tersebut karena seharusnya petugas bertugas melerai, bukan menghakimi.
“Yang saya heran, mereka bukan melindungi, malah jadi pelaku. Saya diperlakukan seperti bukan manusia,” katanya.
Usai kejadian, keluarga korban sempat mendatangi lokasi untuk meminta penjelasan, namun tidak mendapat tanggapan memuaskan. Bahkan, menurut keluarga, seseorang yang diduga bagian dari manajemen sempat melontarkan ucapan arogan.
“Mereka bilang, ‘kami dibacking orang kuat, nggak takut siapa pun’. Ini jelas keterlaluan,” ujar perwakilan keluarga.
Keluarga kemudian melaporkan kasus ini ke Polresta Bogor Kota dengan Nomor STPL: B/770/XI/2025/SPKT/POLRESTA BOGOR KOTA/POLDA JAWA BARAT, dan berharap penyidik menindaklanjuti secara serius dan profesional.
Selain meminta proses hukum bagi pelaku, keluarga juga mendesak Pemerintah Kota Bogor meninjau ulang izin operasional dan jam buka Papa Bears.
“Kami ingin keadilan ditegakkan. Kalau memang melanggar jam operasional atau menjual minuman keras di luar ketentuan, tolong ditindak tegas,” ucapnya.
Menanggapi hal tersebut, dikutip dari salah satu media daring, Franky, perwakilan manajemen Papa Bears Bogor membantah, pihaknya terlibat langsung dalam insiden tersebut. Ia menyebut peristiwa itu terjadi di luar jam operasional dan menyatakan oknum yang terlibat sudah diberhentikan.
“Kejadian terjadi setelah jam operasional selesai. Kami sudah mengambil tindakan tegas dengan memberhentikan orang-orang yang terlibat, mereka tidak lagi bekerja di sini,” ujar Franky saat dikonfirmasi, Rabu 12 November 2025.
Franky menuturkan, keributan bermula dari adu mulut antara korban dengan pengunjung lain. Petugas keamanan disebut hanya berusaha melerai dan memindahkan korban ke area luar. Namun, korban disebut kembali ke lokasi bersama beberapa orang lain hingga situasi kembali memanas.
“Kami sudah pisahkan agar tidak ribut di dalam. Tapi korban balik lagi dengan teman-temannya, dan di situlah situasi memanas,” pungkas dia.
