Bogordaily.net – Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni buka suara terkait desakan agar dirinya mundur dari jabatan menyusul bencana banjir yang terjadi di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Ia disebut-sebut sebagai pihak yang bertanggung jawab atas kerusakan lingkungan yang dituding menjadi pemicu banjir di berbagai wilayah tersebut.
Menanggapi hal itu, Raja Juli menegaskan bahwa urusan jabatan merupakan kewenangan penuh Presiden. Ia menyatakan siap dievaluasi kapan saja.
Ia menyebut bahwa tugasnya adalah bekerja semaksimal mungkin, sementara keputusan mengenai posisinya berada sepenuhnya di tangan Presiden.
Raja Juli juga menyoroti banyaknya kritik yang masuk melalui media sosial. Ia mengaku tidak pernah menghapus kritik yang datang kepadanya, karena menganggap itu bagian dari aspirasi publik, kemarahan, sekaligus harapan masyarakat yang ingin melihat perbaikan.
Di tengah gelombang kritik dan tekanan mundur, Raja Juli menegaskan bahwa ia tetap fokus menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya, sembari menunggu evaluasi yang menjadi kewenangan Presiden.***
