Friday, 12 December 2025
HomeNasionalKronologi Anak Bunuh Ibu di Medan, Remaja 13 Tahun Diduga Tikam Ibunya...

Kronologi Anak Bunuh Ibu di Medan, Remaja 13 Tahun Diduga Tikam Ibunya hingga Tewas

Bogordaily.net – Anak bunuh ibu di Medan kembali menjadi cerita paling sunyi namun paling bising di Kota Medan. Tidak ada ledakan. Tidak ada keramaian. Yang ada hanya detik-detik yang tiba-tiba memutus satu keluarga.

Peristiwa anak bunuh ibu di Medan ini mengguncang satu lingkungan karena pelakunya masih sangat belia—baru 13 tahun, duduk di bangku SMP, dan diduga menusuk ibu kandungnya sendiri.

AI (13) disebut bertindak setelah kesal melihat kakaknya dimarahi sang ibu, F (42). Ketua Lingkungan setempat, Toni, mengungkap bahwa emosi sesaat itu berubah menjadi tragedi yang tak terbayangkan.

“Pelakunya anaknya yang paling kecil. Dari bapaknya, semalam kakaknya itu dimarahi sama korban. Entah kesindir atau apa,” ujarnya, dikutip dari detikSumut, Rabu (10/12/2025).

Di rumah itu hanya ada empat orang: ayah, ibu, dan dua anak. Sang ayah berada di lantai dua, sedangkan ibu dan dua anaknya berada di kamar lantai satu saat kejadian berlangsung.

“Ada empat orang. Yang tiga (ibu, pelaku, dan kakak) di satu kamar di bawah, ayahnya di lantai dua,” kata Toni.

Saat Toni memasuki rumah itu seusai kejadian, kondisi yang ia temukan membuatnya terdiam.

“Korban sudah bersimbah darah. Jadi saya nggak tahu berapa luka tikaman. Untuk si anaknya ini juga sudah dibawa ke kantor polisi,” ungkapnya.

Tim Inafis Polrestabes Medan juga bergerak cepat melakukan olah TKP. Jenazah korban dievakuasi ke RS Bhayangkara Medan pada pukul 08.15 WIB untuk keperluan autopsi.

Semua prosedur dijalankan, meski jawaban yang dicari mungkin tidak akan pernah benar-benar mengobati duka keluarga.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Medan, AKBP Bayu Putro Wijayanto, menyampaikan bahwa polisi masih terus mendalami kasus ini.

“Masih dilakukan pemeriksaan. Untuk motifnya juga masih didalami,” ujarnya.

Tragedi anak bunuh ibu di Medan ini sekali lagi mengingatkan kita bahwa rumah tempat yang seharusnya paling aman bisa berubah menjadi ruang kehilangan paling dalam. Polisi bekerja. Fakta dicari. Namun luka sosial dan emosionalnya mungkin akan jauh lebih lama sembuhnya.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here