Bogordaily.net – Nyeri perut kanan bawah menjadi salah satu gejala khas usus buntu yang perlu diwaspadai masyarakat. Keluhan ini umumnya muncul secara perlahan dan akan semakin memberat seiring waktu apabila tidak segera ditangani secara medis.
Dokter Spesialis Bedah Umum RS Murni Teguh Ciledug, dr. Rendi Thantawi, Sp.B, FICS, menjelaskan bahwa usus buntu tidak boleh dianggap sebagai nyeri perut biasa.
Menurutnya, keterlambatan penanganan dapat berakibat fatal karena berisiko mengalami perforasi atau pecah.
“Gejala khas usus buntu berupa nyeri di perut kanan bawah yang semakin lama semakin memberat. Biasanya disertai mual, muntah, dan demam ringan. Pada kondisi tertentu, pasien bahkan sulit berjalan karena menahan rasa nyeri,” jelas dr. Rendi dalam keterangan yang diunggah di akun instagram resmi @murniteguhciledug.
Ia menambahkan, masih banyak masyarakat yang salah kaprah mengira nyeri perut tersebut akan sembuh dengan sendirinya.
Padahal, jika usus buntu mengalami perforasi, kondisi ini sudah termasuk gawat darurat medis dan membutuhkan penanganan segera.
“Jika terlambat, usus buntu bisa pecah dan menyebabkan infeksi serius di rongga perut. Oleh karena itu, pemeriksaan sejak dini sangat penting,” ujarnya.
Dr. Rendi mengimbau masyarakat untuk tidak menunda pemeriksaan ke fasilitas kesehatan, terutama ke Instalasi Gawat Darurat (IGD), apabila mengalami nyeri perut kanan bawah yang semakin berat disertai gejala lain.
“Semakin cepat ditangani, maka semakin cepat pula keluhan bisa teratasi dan risiko komplikasi dapat diminimalkan,” pungkasnya.(Ibnu Galansa)
