BOGORDAILY – Untuk menekan angka kematian ibu hamil dan bayi, Pemerintah Kota Bogor akan menggelar Bulan Pemeriksaan Ibu Hamil (Bumil). Tujuannya adalah adalah mendata semua bumil di Kota Bogor, memastikan mereka mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar dan memfasilitasi kehamilan mulai dari perencanaan persalinan dan penanganan komplikasi.
Demikian dijelaskan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Rubaeah di Ruang Rapat I Balaikota Bogor, Rabu (13/4/2016). Rubaeah mengatakan Dinas Kesehatan Kota Bogor bersama dinas-dinas terkait siap menggelar bulan pemeriksaan selama sebulan penuh. Melalui motto Satata, Sariksa dan Sauyunan, kegiatan pemeriksaan ibu hamil akan menyasar 21.324 bumil pada tahun 2016 dan 7.112 bumil hingga dengan April 2016.
“Pelaksanaannya sendiri akan dilakukan dari 14 April hingga 13 mei 2016, yang akan dilakukan Kader Dasa Wisma, Kader Posyandu dan Bidan Pembina Wilayah serta didukung Forum Masyarakat Nga-EMAS (Expending Maternal Survival), Kader dan motivator KIA serta sejumlah mahasiswa akademi kebidanan,” papar Rubaeah.
Nantinya para petugas akan mencatat dan melaporkan hasil dari pelaksanaan bulan pemeriksaaan ibu hamil. Indikator keberhasilannya dapat dilihat dari jumlah bumil yang terdata dan diberi buku KIA yang sudah ditempeli stiker P4K (PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI).
Secara umum bulan pemeriksaan ibu hamil memiliki tujuan jangka panjang, dimana pada tahun 2030 diharapkan angka kematian ibu dapat berkurang menjadi di bawah 70 per 100.000 kelahiran hidup (KH). Tujuan jangka panjang lainnya adalah menurunkan angka kematian neonatal (bayi baru lahir) setidaknya hingga 12 per 1.000 KH serta angka kematian balita 25 per 1.000 KH.