Friday, 22 November 2024
HomeTravellingPetani Asal Jawa Barat Ciptakan Pasar Online Untuk Sayuran Organik

Petani Asal Jawa Barat Ciptakan Pasar Online Untuk Sayuran Organik

BOGORDAILY – Sayuran organik sudah dikenal sejak zaman nenek moyang kita. Dahulu mereka makan dengan hasil kebun sendiri. Namun, seiring perkembangan zaman serta ditunjang dengan teknologi yang semakin maju, masyarakat modern saat ini lebih menyukai makanan yang instan. Hal inilah yang membuat sejumlah risiko terserang berbagai penyakit.

Di lain sisi, mencari makanan organik bukanlah hal yang murah. Banyak produsen yang menawarkan makanan organik dengan harga yang cukup tinggi. Belum lagi rantai distribusi sayuran yang bersaing dari pengepul, tengkulak, pasar induk, pasar dan pedagan eceran baru ke konsumen. Hal ini akan memengaruhi harga dan kesegaran produk pangan.

Seseorang petani sayuran organik, Tantyo Bangun membuat inovasi dengan mendirikan sebuah pasar online yang mempertemukan produsen yang berkomitmen menyediakan sayuran lokal dan sehat dengan konsumen dalam satu aplikasi smartphone, yaitu Kecipir.com. Nama yang unik karena diambil dari salah satu sayuran lokal khas Indonesia dan penuh gizi. Tidak perlu khawatir masalah harga, karena sistem penjualan online dapat memangkas proses distribusi yang panjang sehingga bisa dibandingkan dengan pangan impor yang ada di pasaran. Tantyo mengembangkan usaha ini di Kampung Loji, Desa Pasir Jaya, Cigombong, Bogor, Jawa Barat.

Cara memesan sayuran secara online ini bid Anda akses melalui website dan Google Playstore, kemudian daftarkan diri dan cari Host yang dekat dengan tempat tinggal Anda. Pilih jadwal pengantaran sayur dan metode pembayaran. Setelah itu, sayuran akan dipanen dalam 24 jam sebelum diantar dan ambil sayuran segar ke Host yang telah Anda pilih.

“Kecipir bekerjasama dengan kelompok tani yang berkeinginan membangun pertanian berkelanjutan. Selain itu, kami mencoba agar jarak antara produsen dengan konsumen sedekat mungkin sehingga memperkecil biaya transportasi,” jelas Tantyo.

Menurut Tantyo, saat ini masyarakat cenderung ketergantungan dengan pangan impor. Ditambah lagi jumlah petani yang semakin berkurang sekitar 5,4 juta usia produktif dan berkecimpung di bidang lain.Padahal, bila dikembangkan sistem yang mumpuni didukung dengan perangkat canggih petani pun bisa produktif. Hanya saja, tantangannya kemudian masalah kesegaran.

“Kita menjamin kesegaran untuk itu jadwal antar dua kali seminggu dan ketika Anda daftar, Anda bisa langsung mengambilnya di Host terdekat. Kami jamin 24 jam sayuran yang didapatkan masih segar,” ungkap Tantyo.

Namun, ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui untuk mengetahui kualitas sayuran organik di Kecipir. Setidaknya ada empat tingkat keorganikan yaitu antara lain.

Tingkat A+, berarti sayuran yang ditanam di lahan organik alami seperti pinggir hutan atau hasil hutan bukan kayu dalam hutan yang belum tersentuh pupuk dan pestisida kimia. Sayuran ini masih alami dan membuka kesempatan warga pinggir hutan meningkatkan pendapatan tanpa merusak hutan.

Tingkat A, berarti sayuran organik yang sudah tersertifikasi. Sayuran ini sudah dijamin keorganikannya oleh badan sertifikasi baik yang berbasis komunitas maupun lembaga resmi.

Tingkat B, berarti sayuran organik yang sudah tersertifikasi. Sayuran ini belum ada jaminan resmi keorganikannya namun hanya berdasar pada kepercayaan dan pemeriksaan berkala dari kecipir kepada petani kalau budidayanya tanpa penggunaan pestisida mau pun pupuk kimia.

Tingkat C, berarti sayuran sehat tanpa pestisida, sayuran dengan budidaya semi organik yang memberi kesempatan petani konvensional yang baru belajar organik namun belum sanggup melepas penggunaan pupuk kimia.(ptn)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here