BOGORDAILY – Selain macet panjang akibat libur panjang di Kawasan Puncak, Kabupaten Bogor. Sejumlah bisnis jasa juga pesta pora. Usaha dibidang hotel, villa dan rumah makan diserbu para wisatwan itu. Begitujuga dengan PSK. Supaya pendapatan mengalir PSK Puncak banting harga.
Sejumlah hotel penuh, villa banyak disewa, rumah makan dipadati para pelancong. Termasuk jasa esek-esek pun kebagian jatah. Para PSK dan mucikarinya wara-wiri dengan berbagai gaya mereka ‘berjualan’, di hotel, di villa hingga dipinggiran jalan.
Mereka bahkan berani banting harga lebih murah, untuk jasa esek-esek itu. “Mumpun banyak yang liburan,” kata salah seorang mucikari yang namanya sudah terkenal di dunia esek-esek puncak.
Tarifnya pun beragam, dari Rp300.000 an hingga Rp1 jutaan. Termasuk PSK impor, semua memanfaatkan momentum di tengah ekonomi yang sulit.
Hasil penelusuran bogordaily.net, di sejumlah titik dan hotel yang sudah popular di kawasan puncak itu, jasa esek-esek sudah disediakan. Tinggal negosiasi. Harga pas tancap gas.
“Kalau tarif ada yang bisa negosiasikan langsung dengan PSK nya ada juga yang sudah dibandrol,” sambung sang mucikari.
Tarifnya beragam, mulai dari Rp300.000, Rp500.000 hingga Rp1 jutaan. Kecuali yang impor harganya beda, lebih mahal.
Ya, di kawasan puncak memang sempat heboh dengan praktik PSK dari negeri timur tengah. Meski sempat diburu polisi praktiknya masih saja ada. Terkadang PSK Puncak banting harga. “Ada aja mas,” sambungnya.
Soal banting harga juga dibenarkan, Anisa. Salah satu PSK yang sudah lama beroperasi di kawasan Cipayung, puncak. Setiap libur panjang, order jasa esek-esek yang diterimanya juga naik.
“Ada aja mas, ada yang di hotel, di villa juga banyak. Lebih murah juga ngga apa-apa mas, yang penting dapat banayk jadikan pendapatan kita juga naik,” ujar janda muda satu putra itu. (bdn)