Saturday, 20 April 2024
HomeKota BogorProyek Pedestrian Rp33 Miliar di Kota Bogor Mangkrak

Proyek Pedestrian Rp33 Miliar di Kota Bogor Mangkrak

BOGORDAILY – Proyek fasilitas jalur pejalan kaki (pedestrian) di sekitar Kebun Raya Bogor (KRB)  yang menelan biaya Rp33 miliar sepertinya mangkrak. Padahal, pemenang lelang PT Wiraloka sudah diputuskan beberapa waktu lalu.

Hal itu membuat keinginan warga untuk mendapatkan fasilitas jalur pejalan kaki (pedestrian) yang nyaman di sekitar Kebun Raya Bogor (KRB) harus ditahan lebih lama lagi, karena proyek mangkrak.

(PPK) pada Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) , Nana Yudiana, beralasan, pihaknya belum mengeluarkan surat perintah kerja (SPK). Sehingga kontraktor belum bisa memulai pekerjaannya.

“SPK untuk memang belum ada, tapi sedang kami proses untuk buat draf kontraknya seperti apa. Setelah semua selesai, PT Wiraloka harus segera memulai pekerjaannya,” ujar Nana kepada Radar Bogor.

Berkaca pada kasus serupa, ini sejatinya sudah dilakukan sejak 2015, namun tidak tuntas dan dilanjutkan pada tahun ini.

Menurut Pengawas PPK pada DBMSDA, Sultodi, pihaknya sudah menentukan masa pengerjaan proyek selama 150 hari kalender atau deadline-nya hingga akhir tahun. Nantinya pedestrian di seputaran KRB itu memiliki panjang 4 kilometer.

“Ada empat titik pedestrian, yaitu Jalan Jalak Harupat, Jalan Juanda, Jalan Pajajaran, dan Jalan Otto Iskandardinata (Otista),” bebernya.

keliling KRB, dimulai bersamaan dengan dibangunya sebelas pilar yang masuk dalam proyek kota pusaka.

“Sesuai kesepakatan, kita ingin proyek di empat jalan tadi dilakukan secara bersamaan,” bebernya.

Ia menegaskan, dana sebesar Rp33 miliar itu terpisah dengan proyek kota pusaka. Nantinya, selain pedestriam, proyek itu sudah sepaket dengan pembangunan saluran drainase dan pelebaran, serta pembangunan turap.

Nantinya akan terjadi pelebaran drainase di kawasan Otista yang dilebarkan menjadi 1,5 meter dari yang tadinya hanya 80 sentimeter.

”Namun, itu hanya drainasenya saja,” ucapnya.

Selain itu, akan dibangun juga jalur sepeda di sekitar Jalan Pajajaran dan Juanda. Namun, konsepnya jalur sepeda akan sejajar dengan badan jalan dan akan mengambil lahan sebesar 1,5 meter.

“Kita menginginkan metode dari pekerja proyek itu harus benar. Dalam artian, metodologi yang dinginkan adalah pengerjaan terbagi di empat titik, setiap titik dilakukan pengerjaan dengan waktu yang bersamaan. Jangan sampai saling menunggu selesai hanya di satu titik,” tandasnya. (BD)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here