BOGORDAILY – Kabupaten Bogor terus bergejolak, bukan hanya soal jalan rusak yang dibiarkan sehingga memicu kemarahan masyarakat, tapi juga desakan pemekaran daerah bermunculan di semua wilayah.
Setelah sebelumnya, Bogor Barat minta dimekarakan, lalu Bogor Timur juga minta dimekarkan. Kini desakan untuk pemekaran di Bogor Selatan Kabupaten Bogor kembali disuarkan.
Bogor Selatan dikalim sebagai penyumbang Pendapata Asli Daerah (PAD) terbesar Kabupaten Bogor, salah satu potensinya adalah pariwisata, yang terkenal se Nusantara sampai yakni Kawasan Puncak.
Namun, lagi-lagi pemerintah disebut-sebut tidak serius mengelola kawasan strategis itu. Pemerintah dituding hanya menjadi penonton tanpa ada inisiatif mengelola dan mengatur wilayah, yang bisa berdampak pada melesatnya PAD kabupaten Bogor dan menurunnya angka kemiskinan serta pengangguran bogor selatan.
“Ratusan vila liar tak kunjung dibenahi, pajak pajak hotel bocor, kemacetan tak kunjung usai, imigran ilegal bebas berkeliaran, sementara investor kakap mengusir masyrkat dengan uangnya,” kata Direktur Budgeting Analisis Center, Imam wijaya.
Menurutnya, persoalan persoalan yang tidak bisa di atasi Pemkab Bogor menjadi landasan, Bogor Selatan untuk merdeka dari kabupaten Bogor.
Disisi lain, kata dia, ketimpangan terjadi, dari mulai pembangunan infrastruktur yang tidak merata, sampai pelayanan publik yang jauh dari pusat pemerintahan.
Penyumbang PAD terbesar tak seharusnya angka kemiskinan tinggi, tapi itu terjadi di kabupaten Bogor. Bogor selatan hanya tempat usaha Kabupaten Bogor dan banyak dinikmati di luar bogor selatan.
“Semua persoalan itu bisa terjawab apabila Bogor Selatan memerdekakan diri dari Kabupaten Bogor, berbagai persyrtan sudah terpenuhi, baik scra administratif, jumlah penduduk, luas wilayah maupun potensi yang dimiliki. Tinggal menggalang kekuatan untuk memperjuangkannya,” ujar aktifis yang kerap demo di KPK itu.
Imam menegaskan telah melakukan konsolidasi bersama para tokokh di 7 kecmatan di wilayah Bogor Selatan, agar gagasan ini tidak hanya wacana tapi diperjuangkan.(bdn)