BOGORDAILY – Selain populer di kalangan mahasiswa, para PNS di Bogor juga memilih nikah siri dengan berbagai alasannya.
Salah satunya Kardi (bukan nama sebenarnya)- PNS ini nikah siri secara sembunyi-sembunyi. Sejak di bangku sekolah, Kardi memang sudah menyukai anak didiknya. Hanya saja, ia terbentur ketentuan dilarangnya PNS untuk berpoligami.
Untuk menghindari zina, Kardi menikahi bekas muridnya. Hal ini diungkap Risti (23), istri siri Kardi. “Nikahnya di Puncak. Waktu pas sekolah juga sudah sering dijajanin. Setelah lulus, masih nyambung. Dan si Aa minta nikah,” tutur Risti yang kini terpaksa menyudahi kuliahnya.
Wanita yang hingga kini belum dikaruniai anak ini mengaku mendapat segala fasilitas dari suaminya. Mulai dari rumah hingga uang bulanan. Hanya saja, sejak menikah 2014 silam, ia dipaksa KB. “Sampai sekarang masih KB. Tiap hari di rumah saja nunggu suami. Paling seminggu sekali ketemunya,” kata alumnus salah satu universitas swasta di Bogor itu.
Tak hanya Risti, beberapa mahasiswa pun melakukan hal sama karena terdesak keadaan. Saat mengunjungi salah satu Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Bogor, seorang ibu kantin, Munah, banyak bercerita tentang tren nikah siri di kalangan mahasiswa.
Dari penuturannya, ia mengungkap banyak mahasiswa yang mengajukan cuti kuliah untuk menutupi aib. Kebanyakan, mahasiswi yang dikenalnya hamil di luar nikah hingga terpaksa menikah siri dengan kekasihnya. “Rata-rata perempuan sudah nikah langsung cuti. Nanti masuk lagi kalau sudah melahirkan,” ungkap Munah yang sudah 30 tahun berjualan di kantin tersebut.
Ia mengaku tak mengetahui jasa nikah siri. Sebab, kebanyakan informasi itu menyebar dari mulut ke mulut. “Biasanya dari mulu ke mulut. Tapi sekarang kan sudah canggih banyak info dari internet,” pungkasnya.(bdn/met)