BOGORDAILY– Pemerintah Kabupaten Bogor dibuat geger. Dua pegawai negeri sipil (PNS) yang merupakan ajudan Bupati Bogor Nurhayanti digerebek warga karena dituduh berzina. Mereka adalah RW dan KN. RW merupakan pria beristri dan punya anak satu. Sementara KN masih berstatus gadis. Keduanya digerebek warga di Ciomas Kabupaten Bogor Senin (19/12/2016) malam. Video saat penggerebekan mereka pun menyebar di kalangan wartawan, Selasa (20/12/2016). (lihat videonya di bawah berita ini).
Dari informasi, warga mendobrak masuk dan melakukan pengerebekan karena sudah dua malam RW bermalam di rumah KN. Mereka dituduh sedang berzina. NW, istri RW sudah membuat laporan polisi. Dalam LP tertanggal 20/13, ibu satu anak ini mengaku, dirinya sudah mengetahui sejak dua bulan lalu, perselingkuhan suaminya dengan teman sekantornya.
“Saya sudah mengetahui ada wanita lain dalam pribadi suami sejak dua bulan lalu. Terakhir suami nggak pulang dua hari. Saya selidiki dan dapat kepastian, jika suami bermalam di rumah KN. Mereka sama-sama ajudan ibu Bupati,”katanya.
Dalam penggerebekan tadi malam RW sedang tidak memakai celana dalam, sementara KN masih menggunakan pakaian lengkap.
“Untuk KN, ini merupakan kasus selingkuh ke dua kalinya. Sebelumnya wanita lulusan IPDN ini selingkuh dengan seorang PNS dari DLLAJ. Dan akibat perbuatan ini, pegawai tersebut dimutasi ke Leuwiliang,”tutur ibu satu anak ini kepada wartawan.
Kasus RW sesuai dengan laporan bernomor LP:STBL/B/2488/XII/2016/JBR/ResBogor tanggal 20 Desember, selain kasus perzinahan, RW juga bisa dijerat pasal kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
“Sejak kami menikah tahun 2015, saya pernah ditampar, dijambak dan dibanting ke lantai. Bahkan kekerasan ini pernah dilakukan sewaktu saya hamil. Terakhir saya digigit dan saya sudah siapkan bukti visum untuk barang bukti tambahan,”ucap Wulan.
Sementara itu, Bupati Bogor, Hj Nurhayanti yang dikonfirmasi wartawan hanya berucap, dirinya menghormati asas praduga tak bersalah, terkait informasi dua ajudannya yang digerebek warga Ciomas dengan tuduhan berselingkuh.
“Saya junjung asas praduga tak bersalah karEna KN itu anak saya dan Insya Allah, tidak ada itu perselingkuhan,”kata Nurhayanti.
Menurut Bupati perempuan pertama di Kabupaten Bogor ini, RW dan KN merupakan sahabat, karena ke duanya merupakan satu angkatan di STPDN.
Nurhayati mengaku jika RW sedang tertimpa masalah keluarga. Bahkan orangtuanya juga sedang sakit parah, sehingga saat ini sedang berlangsung aksi sumbangan untuk meringankan beban RW.
Bupati juga enggan menanggapi pertanyaan wartawan terkait sanksi PNS bagi RW sesuai Undang – undang Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Peraturan PP nomor 53 tahun 2010, jika kedua pegawainya itu terbukti bersalah. “Saya tidak mau berandai-andai. Mari kita tunggu proses hukum pihak kepolisian,”katanya. (pos/bd)