Saturday, 23 November 2024
HomeNasionalKapolda Jabar: Habib Rizieq Kurang Kooperatif saat Diperiksa!

Kapolda Jabar: Habib Rizieq Kurang Kooperatif saat Diperiksa!

BOGORDAILY- Kapolda Jabar Irjen Pol Anton Charlian menyebut Habib Rizieq Shihab kurang kooperatif dalam menjalani pemeriksaan oleh penyidik. Imam besar Front Pembela Islam itu diperiksa atas dugaan kasus penodaan lambang, dasar negara Pancasila dan pencemaran nama baik Sukarno.

Anton menjelaskan selama pemeriksaan, Habib tidak mengakui telah melakukan pencemaran nama baik dan penodaan pancasila seperti apa yang terlihat di video ceramahnya beberapa waktu lalu di wilayah Jawa Barat.

“Yang bersangkutan dalam pemeriksaan kurang kooperatif. Dia membantah telah mengatakan hal tersebut dan bilang kalau gambar ini editan. Tapi video ini sudah dicek di Puslabfor, dan video ini asli. Tapi kalau dia bilang editan, itu hak dia,” kata Anton di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Kamis (12/1/2017) seperti dilansir detik.com.

Mantan Kadiv Humas Mabes Polri ini mengatakan pihaknya akan segera melakukan gelar perkara setelah mempelajari hasil pemeriksaan hari ini. Saat ini, sambung dia, Habib masih berstatus saksi dalam kasus tersebut.

Lebih lanjut dia menuturkan, sebelumnya penyidik sudah memeriksa 10 saksi terkait kasus tersebut. Semua saksi menyatakan positif terkait video yang menjadi dasar pelaporan Sukmawati Soekarnoputri itu.

“Hasil pemeriksaan Habib kami akan mengkonfrontir dengan keterangan saksi-saksi. Apakah nanti naik tahapnya menjadi penyidikan, tergantung hasil gelar perkara nanti,” ungkap Anton.

“Kami di sini bukan mencari pengakuan, tapi pembuktian dari alat bukti yang kami kumpulkan,” tutur Anton.

Sementara Habib Rizieq dalam pemeriksaan hari ini dalam keadaan sehat dan didamping lima orang pengacara. Dia membantah telah mencemarkan nama baik Sukarno dan menodai Pancasila dalam ceramahnya beberapa waktu lalu di wilayah Jawa Barat.

Habib hanya mengeritik usulan Sukarno yang menempatkan Tuhan yang Maha Esa di sila ke 5 Pancasila. “Saya tidak pernah mencemarkan nama baik Sukarno atau Pancasila. Tapi saya mengeritik usulan poin Pancasila 1 Juni, bukan 18 Agustus yang merupakan revisi Pancasila (terakhir),” kata Habib usai enam jam menjalani pemeriksaan. (bd)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here