BOGORDAILY- Kapolda Jabar Irjen Anton Charliyan mengatakan pemukulan terhadap anggota Front Pembela Islam (FPI) di rumah makan Ampera Bandung beberapa waktu lalu bukan dari LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI). Peristiwa itu terjadi usai pemeriksaan Habib Rizieq Syihab.
“Tidak ada persoalan hukum antara GMBI dengan FPI. Karena yang ribut itu kan Manggala Putih,” kata Anton seperti dilansir detik, Minggu (22/1/2017).
Anton membantah pernyataan yang menyebut pemukulan terhadap anggota FPI itu dilakukan oleh anggota LSM GMBI.
“Buktikan kalau ada, mereka (FPI) bisa buktikan enggak. Mereka kan pakai video semua, ada enggak? engggak ada. Ribut dengan Manggala. GMBI kan warnanya kuning, coba dilihat video itu warnanya merah, Manggala. manggala beda dengan GMBI,” ujarnya.
Anton menyatakan pihak kepolisian juga sudah memanggil anggota ormas Manggala Putih tersebut. Pihaknya akan mengumumkan perihal peristiwa itu pada Senin (23/1)) besok.
“Sudah mengakui kok, hari Senin nanti akan diumumkan siapa yang ribut. Nanti kan bisa dikonfrontir betul enggak ini yang mukul kamu, yang ribut,” tuturnya.
Sejumlah aktivis Front Pembela Islam (FPI) dipukuli anggota ormas di halaman rumah makan Ampera, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Kamis kemarin (12/1).
Kejadian berlangsung setelah massa FPI bubar dari Mapolda Jabar saat mengawal pemeriksaan Habib Rizieq Shihab berkaitan perkara dugaan penodaan Pancasila. (bd)
Link video Habib Rizieq tantang kapolda jabar:
https://www.youtube.com/watch?v=Kj4UoNGs5hY