BOGORDAILY- Tim Polda Metro Jaya sudah meminta keterangan sejumlah saksi termasuk ahli terkait laporan masyarakat atas ceramah Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab soal logo ‘palu arit’ di mata uang baru. Ahli dari Bank Indonesia (BI) juga dimintai keterangan dalam penyelidikan kasus.
“Iya sedang dikakukan pemeriksaan terhadap pejabat dari BI, levelnya sebagai direktur lah,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono seperti dilansir detikcom, Selasa (17/1/2017).
Argo mengatakan, pejabat dari BI tersebut diminta untuk memberikan keterangan sebagai ahli terkait logo BI pada mata uang baru yang dipersoalkan Rizieq.
“Intinya kan ini orang BI, mereka ahlinya yang lebih tahu soal logo tersebut. Sebelumnya juga kan sudah disampaikan oleh pihak BI bahwa itu teknik rectoverso,” imbuhnya.
Rizieq Shihab sebelumnya dilaporkan oleh Solidaritas Merah Putih (Solmet) ke Polda Metro Jaya. Menurut Koordinator Solmet Silver Matutina, pernyataan Rizieq sangat provokatif.
“Sebagai anak bangsa yang cinta kepada NKRI, Pancasila dan UUD 1945 serta Bhineka Tunggal Ika, kami merasa sangat marah dan tersinggung dengan apa yang dikatakan saudara Rizieq yang mengatakan bahwa lambang negara di uang yang diterbitkan oleh BI adalah palu arit dan itu merupakan lambang komunis dan menuduh presiden Jokowi seorang PKI,” jelas Silver di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (10/1/2017).
“Ini sangat menyinggung anak bangsa, padahal itu adalah bukan seperti yang begitu dan ini sangat melecehkan dan memfitnah dan memprovokasi seolah-olah negara ini sudah dikuasai sama komunis. Padahal mana ada komunis sekarang ada di Indonesia,” tambahnya.
Dalam laporannya tersebut, Silver membawa sejumlah bukti di antaranya rekaman video, transkrip pembicaraan Rizieq yang diunggah di situs resmi FPI.
Terkait dengan ceramah mengenai palu arit, Rizieq mengatakan hal itu merupakan hal yang nyata dan serius untuk disikapi. Karena palu arit, sebagaimana disampaikan Rizieq, adalah lambang komunis. (bogordaily)