Friday, 29 March 2024
HomeKabupaten BogorDari Sentul Bogor, Jokowi Janji Bagikan Lahan Terlantar untuk Masyarakat Pribumi

Dari Sentul Bogor, Jokowi Janji Bagikan Lahan Terlantar untuk Masyarakat Pribumi

BOGORDAILY- Presiden berjanji akan membagikan lahan-lahan tak produktif alias terlantar kepada masyarakat, di antaranya untuk kelompok masyarakat pribumi, dengan tujuan mengurangi ketimpangan ekonomi.

Dia menuturkan pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini sudah baik di kisaran 5,03 persen sehingga harus dipertahankan. Salah satu upaya adalah terkait dengan reforma agraria dan redistribusi aset.

“Kami akan bagi lahan yang tak produktif pada rakyat dalam bentuk konsesi kecil untuk rakyat, koperasi kecil dan masyarakat adat,” kata saat memberikan pidato dalam acara pengukuhan pengurus DPP Partai Hanura periode 2016-2020 di Sentul Convention Center, Kabupaten Bogor.

Presiden tiba di Sentul Convention Center sekira pukul 09.00 WIB, Rabu (22/2/2017).

Mengenakan kemeja batik lengan panjang, Presiden Joko Widodo disambut oleh Ketua Dewan Pembina Partai Hanura Wiranto dan Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang.

Presiden kemudian dipersilakan duduk di deretan kursi paling depan, bersampingan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Acara mulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mengheningkan Cipta. Kemudian disusul membacakan ikrar Hanura dan menyanyikan lagu Mars Partai Hanura.

Acara ini juga dihadiri Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, Menkumham Yasonna Laoly, Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hassan dan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto.

Kebijakan pemerataan ekonomi, lanjut , diluncurkan karena kesenjangan di Indonesia kian melebar.

Data Bank Dunia menyebutkan pertumbuhan dalam 15 tahun terakhir hanya dinikmati sekitar 20 persen masyarakat terkaya. Sedangkan sekitar 80 persen lainnya merasa tertinggal terkait pembangunan.

Selain reforma agaria, menyebutkan soal permodalan dan pembangunan sumber daya manusia yakni pelatihan vokasional. Dia menegaskan jika hal itu konsisten dilakukan, maka Indonesia akan memiliki PDB sebesar US$9,1 triliun atau sekitar lima kali lipat lebih besar dibandingkan saat ini.

Sebelumnya, Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) mencatat terdapat 450 konflik agraria pada 2016 dengan luas wilayah mencapai 1,26 juta hektare. Jumlah konflik itu meningkat dari periode 2015 yakni mencapai 252 konflik.

Wakil Sekjen KPA Dewi Kartika mengatakan perkebunan masih menjadi penyebab tertinggi konflik agraria yakni mencapai 163 konflik atau sekitar 36,22 persen. Sektor lain antara lain adalah properti (117 kasus); infrastruktur (100 kasus); kehutanan (25 kasus); dan pertambangan (21 kasus). (bd)

 

Link video:

https://www.youtube.com/watch?v=EGUo9DHBRVE

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here