BOGORDAILY- Pasar yang berada di jantung Kota Hujan ini sedang ramai-ramainya disesaki pengunjung. Ya, hari masih pagi saat Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), Syarkawi Rauf, menyambangi Pasar Bogor, di Kota Bogor, pukul 06.00 WIB.
Begitu memasuki pasar, Syarkawi langsung menuju los penjualan daging ayam. Sidaknya ke pasar pagi ini memang sengaja dilakukannya untuk mengetahui harga daging ayam di pasar dan kandang di tingkat peternak.
Menurutnya, sidak dilakukan setelah KPPU menerima aduan adanya praktik ambil untung yang terlalu tinggi di mata rantai penjualan daging ayam.
Syarkawi yang didampingi Sekretaris Daerah Kota Bogor, Ade Sarip Hidayat, dan sejumlah wartawan, itu langsung bertanya harga pada pedagang yang ditemuinya secara acak.
“Harganya berapa ayam?” Tanya Syarkawi.
“Harganya Rp 35.000/ekor. Sudah bersih dipotong, beratnya 1 kg lebih. Saya potong sendiri di sini,” kata pedagang bernama Salim.
Tak berselang lama, Syarkawi langsung menemui pedagang lainnya. Dia juga mendapati harga daging ayam Rp 35.000/ekor.
“Ambil dari perantara Pak. Dijual sampai di sini Rp 35.000/ekor. Kalau normalnya sih harusnya harganya Rp 30.000/ekor,” ucap pedagang ayam tersebut.
Syarkawi menyatakan, dirinya merasa perlu melakukan sidak ke pasar lantaran harga daging ayam masih saja di harga Rp 35.000/ekor. Harga tersebut dianggapnya terlalu tinggim lantaran harga ayam di kandang saat ini berkisar Rp 16.000-18.000/kg ayam hidup.
“Tujuannya kami cek ke pasar, kami mau tahu berapa harga jual ayam potong. Tadi sangat variatif, tapi maksimum Rp 35.000/ekor. Kami mau bandingkan di pasar dan kandang. Soalnya ada laporan perbedaan harga yang sangat tinggi, harusnya harganya kan Rp 30.000/ekor saja,” ujar Syarkawi.
Usai melakukan sidak di pasar, dirinya langsung menuju ke peternakan ayam yang berlokasi di Parung, Kabupaten Bogor. (dtk/bd)
Link video:
https://www.youtube.com/watch?v=DaPQzG4rvOs