Bogor Daily – Terlahir dalam keadaan tidak normal membuat balita pasangan Dede Nurmayanti (22) dan Lucky Ferdiawan (28) harus menahan sakit. Di rumahnya yang berlokasi di Desa Cilebut Timur, RT 1/7, Kecamatan Sukaraja, Alvaro Dicky Ramadhan hanya bisa menangis di pelukan sang bunda. Kepalanya membesar melebihi tubuh mungilnya. Setiap harinya, Alvaro terus-terusan rewel hingga membuat orang tuanya kepusingan mengurus si buah hati.
Sejak lahir 20 bulan lalu, ukuran kepala Alvaro terus membesar. Bukan tumor, melainkan penyakit Hydrocephalus. Ibunda Alvaro telah menyadari adanya kelainan pada buah hatinya sejak persalinan. Saat itu, dokter yang menanganinya merekomendasikan agar dilakukan tindakan operasi sesar. “Waktu itu dokter menyuruh saya operasi sesar karena posisi kepala bayi katanya berada di luar pinggul,” terangnya Dede.
Namun, Dede dan suaminya baru menyadari ada kelainan saat putranya lahir dengan berat sekitar 3,9 kilogram itu. Bermacam usaha pun dilakukan keduanya agar sang putra bisa tumbuh normal seperti balita pada umumnya.
Lagi-lagi faktor biayalah yang menjadi kendala keluarga kecil ini untuk bisa mengobati hydrocephalus yang diderita putranya tersebut. “Kata dokter di kepalanya ada cairan, sehingga harus dikeluarkan,” tuturnya.
Dia berharap putranya tumbuh normal seperti anak-anak seusianya. “Saya mah cuma ingin anak saya sembuh, biar bisa main seperti anak-anak lain,” ujar dia.
Sementara itu, Kabid Pencegahan dan Pemberantas Penyakit dan Kesehatan Lingkungan (P2PKL) Dinkes Kabupaten Bogor dr Agus Fauzi mengatakan petugas puskesmas telah melakukan pengecekan dan akan merujuk Alvaro agar mendapat pelayanan medis.
Orang tua Alvaro telah diminta mengurus kelengkapan administrasi si pasien agar bisa didaftarkan sebagai peserta jamkesmas. “Akan dibawa ke Rumah Sakit Harapan Kita, rujukan dari puskesmas juga sudah dibuatkan,” terangnya. (tib/feb/dit)
sumber: metropolitan.id