Saturday, 23 November 2024
HomeKota BogorAkhirnya Angkot Kembali Beroperasi Lagi

Akhirnya Angkot Kembali Beroperasi Lagi

BOGOR DAILY–  Sejak aksi mogok selama dua hari, sopir angkot akhirnya kembali beroperasi. Sejumlah sopir dan pemilik angkot di wilayah Kota Bogor menyatakan siap untuk beroperasi lagi dan melayani masyarakat sesuai arahan Muspida Kota Bogor dengan sepenuh hati.

“Setelah mendengarkan arahan dari bapak Wali Kota Bogor, dan menjamin keamanan kami siap untuk beroperasi kembali,” kata Walgianto perwakilan dari trayek 05, saat ditemui usai aksi damai di Balai Kota, Selasa (21/3/2017).

Menurut Walgianto, seluruh sopir angkot khususnya trayek 05 yang dikomandoinya siap beroperasi dan memastikan tidak akan ada lagi yang melakukan aksi mogok.

Ia menyebutkan, aksi mogok operasi yang dilakukan para supir di Kota Bogor sebagai bentuk solidaritas kepada rekan-rekan sesama sopir angkot yang tengah memperjuangkan keadilan terkait keberadaan transportasi online.

Dia mengatakan, keberadaan transportasi online telah mengurangi pendapatan para sopir angkot. Sehingga para supir dipusingkan dengan kehadiran pengendara online yang semakin menjamur.

“Tuntutan kami penghapusan online, buat aturan, adanya peraturan wali kota yang mengatur keberadaan online ini,” katanya.

Walgianto yang juga anggota Badan Hukum Angkot Kojamri menyebutkan, awalnya sopir angkot di wilayah Kota Bogor tetap beroperasi pada hari pertama aksi mogok terjadi, Senin.

Namun, karena ada aksi sweeping dari kelompok-kelompok di angkutan, sehingga memilih untuk tidak beroperasi agar menghindari terjadinya bentrok.

“Kami menanggapi positif apa yang disampaikan Wali Kota Bogor untuk menata transportasi online, kami siap mentaati aturan, kamipun mendukung program rerouting angkot,” katanya.

Hal senada juga disampaikan Syaifullah, dari Koperasi Wahana Cipta, yang juga ketua trayek angkutan Cihideung-Ramayana.

Menurut Syaifullah, kehadiran transportasi online telah memicu tumpang tindih angkutan umum antara konvensional dan berbasis online.

Ia menyebutkan, ada garis demarkasi antara kaya dan miskin yang tercipta sejak transportasi online beroperasi. Timbul perspektif di masyarakat, pengguna transportasi online berasal dari kalangan atas, sedangkan angkot berasal dari kalangan miskin.

“Ini yang kami khawatirkan, adanya kecemburuan sosial. Karena adanya pembeda-bedaan ini. Kami para supir dituntut mengikuti aturan dan banyak persyaratan, sedangkan online cukup dengan STNK saja bisa cari penumpang di wilayah kami,” katanya.
Syaifullah menyebutkan, upaya Pemerintah Kota Bogor dalam hal ini Wali Kota Bima Arya Sugiarto yang akan melakukan penataan terhadap transportasi online memberikan harapan baru bagi para sopir angkot.

“Pemerintah akan transparan, tidak akan melakukan pembiaran. Karena kalau Pemkot abai, sama dengan mengabaikan warganya, maka itu kami lakukan aksi damai, dan mengutamakan kesantunan,” katanya.

Menurut Syaifullah, terdapat 146 unit angkot trayek Ciheuding-Ramayana yang siap beroperasi selama 24 jam melayani masyarakat, termasuk esok hari tidak akan ada pemogokan. (kps/bd)