Friday, 19 April 2024
HomeBeritaIni Lho Tanah Kiai Hasyim di Parung yang Ingin Dibuat Ponpes

Ini Lho Tanah Kiai Hasyim di Parung yang Ingin Dibuat Ponpes

BOGOR DAILY – Sejak kepergian KH Hasyim Muzadi, Kamis (16/3), kerabat dekatnya masih terngiang-ngiang oleh wasiat terakhir almarhum. Yakni, membangun pondok pesantren baru Al-Hikam di Desa Iwul, Kecamatan , Kabupaten Bogor. Bahkan, mendiang Hasyim tahun sudah mendatangi lokasi tanag seluas lima hektar yang ingin didirikan sebagai tempat pendidikan ilmu agama.

Adalah Ahmad Shodiq, kerabat pendiri Al Hikam yang sempat dimintai untuk segera merealisasikan cita-citanya.

“Hasyim sangat ingin mengembangkan Al Hikam. Bahkan beliau san­gat ingin mengembangkan Pesantren Al Hikam di Bo­gor,” ungkap kerabat pendiri Al Hikam, Ahmad Shodiq.

Shodiq menuturkan jika Hasyim telah membeli lahan seluas lima hektare di Bogor untuk mengembangkan dan mem­bangun cabang Al Hikam pada 2016. Sejauh ini, telah ada dua Al Hikam, yakni di Depok Jawa Barat dan Malang Jawa Timur. “Yang di Depok sudah ada sejak 2002,” ucapnya.

peninjauan tanah seluas lima hektar itu juga dilakukan Hasyim bersama Shodiq pada akhir 2016. Saat itu, Hasyim berpesan agar pembangunan ponpes di Bogor bisa diselesaikan dan dia akan berusaha mencari donatur untuk pembangunan ponpes di kawasan Iwul, Kabu­paten Bogor.

“Beliau ingin membangun pesantren mahasiswa agar banyak menciptakan hafiz (penghafal Alquran),” ujarnya.

Dengan dibangunnya pesantren untuk mahasiswa, menurut Hasyim yang diutara­kan kepada Shodiq, para ula­ma tidak akan mengamen dan tidak keliling-keliling saja. “Be­liau ingin membuka link untuk ulama agar diakui,” ucapnya.

Bahkan Hasyim ingin mem­buat legalisasi atau formalitas bagi para penghafal Alquran. Dengan adanya formalitas tersebut, para penghafal Alquran punya sertifikat dan tercatat secara administrasi di lembaga atau institusi pendi­dikan. “Itu cita-citanya, ingin punya formalitas bagi peng­hafal Alquran,” ucapnya.

Kepala Desa Iwul Nasim Setiawan mengaku baru men­getahui soal rencana pemban­gunan pesantren itu. “Saya malah baru dengar, nanti akan ditelusuri,”ujar dia.

Sementara itu, Ketua Pengu­rus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Bogor Ramdoni bersama–sama di wilayah Kota/Kabupaten Bo­gor dan Kota Depok Jawa Barat mengikuti salat goib pasca meninggalnya Haji Hasyim. “Salat ini kami lakukan serentak di masing–masing masjid di setiap wilayah Bogor dan Depok setelah salat zuhur berjamaah,” ujarnya

Baginya, almarhum meru­pakan sosok yang baik dan bisa jadi penyeimbang bagi warga NU. “Beliau (alm) meru­pakan penyeimbang, juga dikenal dunia. Dengan ke­pergian beliau kami berdoa bersama agar amal ibadahnya dapat diterima,” pungkasnya. (met/bd)