BOGOR DAILY– Maraknya pupuk dan bibit palsu di sejumlah daerah, membuat petani di wilayah utara Kabupaten Bogor resah. Seorang petani Abdul Rojak mengaku khawatir lantaran pupuk asli dan palsu sulit dibedakan. Kekhawatiran itu diperparah dengan maraknya penjualan bibit dan pupuk palsu yang belakangan sering terjadi.
“Sekarang sulit mendapatkan bibit unggul berkualitas, baik yang memiliki sertifikat maupun pupuk asli sesuai standar yang telah ditetapkan,” terang petani asal Cibeuteungmuara, Kecamatan Ciseeng itu kepada Metropolitan, kemarin. Apalagi, menjamurnya pupuk dan bibit palsu di Sukabumi jaraknya dekat dengan Bogor. Sehingga sangat mungkin peredarannya sampai ke Bogor.
Terpisah, Ketua Paguyuban Petani Kangkung dan Bayam Desa Bojong, Kecamatan Kemang, Endah menambahkan, tidak mudah mendapatkan pupuk dan bibit asli, selain biayanya juga tidak murah. “Walaupun langsung beli ke lokasi pembibitan, petani yang kurang waspada juga rentan terhadap aksi penipuan. Saya berharap ada solusi dari pemerintah yang memudahkan petani,” tuturnya.
Dengan adanya bantuan dan pengawasan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor melalui dinas terkait, diharapkan bisa mencegah terjadinya penyebaran bibit dan pupuk palsu.
“Jika petani menggunakan bibit palsu, setelah menghabiskan biaya mahal dalam membesarkannya namun tidak memberikan hasil maksimal, hasilnya akan jelek dan masyarakat yang rugi,”pungkasnya. (met/bd)