BOGORDAILY – Rencana aksi demo supir angkutan umum (angkot) di Depok pada Rabu (29/3) membuat masyarakat cemas. Pasalnya mereka merasa khawatir aksi demo menjadi ricuh seperti di Bogor.
Warga Bukit Cinere Indah, Kecamatan Cinere, Leni Marlina mengatakan aksi demo atau unjuk rasa adalah hak semua orang. Selama tidak anarki, apalagi di pagi hari adalah waktu sibuk dimana ada yang bersekolah dan ke kantor. “Demo boleh saja yang penting damai, enggak usah pakai bakar ban, ngerusak apapun yang merugikan pengguna jalan,” katanya, Jumat (24/3).
Pegawai negeri sipil di bilangan Jakarta Selatan itu menuturkan dia akan mencari transportasi lain jika nanti demo berlangsung. Karena dia kuatir tidak dapat beraktifitas jika mengandalkan angkot. “Paling naik kereta atau bawa motor. Takutnya nggak bisa pakai angkot atau ojek online,” ungkapnya.
Selain itu, Evi Malia warga Krukut, Limo menjelaskan, ketika demo angkot otomatis anak-anaknya akan cari alternatif kendaraan lain. Seperti ojek online atau ojek pangkalan. “Jangan sampai pas ketemu ojek online jadi rusuh. Kan mereka yang demo, bukan online. Walaupun menuntut yang online. Karena semua orang harus sekolah dan bekerja,” papar ibu tiga anak ini.
Senada, Indah Ika warga Vila Mutiara Cinere, Limo mengatakan ada bagusnya beredar surat edaran angkot akan demo. Jadi dirinya bisa mengantisipasi transportasi apa yang akan digunakan. “Bagus sih ada pemberitahuan, jadi enggak mendadak di jalan nunggu angkot enggak tahunya lagi demo. Paling cari transportasi lain. Semoga tidak rusuh,” pungkasnya.(merdeka)