BOGOR DAILY– Kemacetan parah di kawasan Sempur mendapat sorotan sejumlah anggota dewan. Ketua Fraksi Gerindra Jenal Mutaqin mengatakan, saat ini Taman Sempur memang menjadi magnet baru Kota Bogor. Sebagai konsekuensinya, banyak masyarakat berkunjung dan kepadatan tak bisa terhindarkan.
ADVERTISEMENT
“Sempur menjadi salah satu tempat yang paling diminati dan tak bisa dipungkiri pasti ada lonjakan pengunjung. Saya sepakat jangan sampai kenyamanan warga di sekitar lokasi ikut terganggu dengan macet dan semrawutnya parkiran,” kata Jenal.
Jenal pun memaparkan sejumlah opsi yang bisa diambil untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Untuk jangka pendek, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bisa menambah petugas park rangers, Satpol PP dan Dishub untuk mengatur parkir dan lalu lintas di titik-titik kemacetan. Harapannya, kesemrawutan yang terjadi bisa sedikit terurai dan tidak menyusahkan warga dengan tetap memberi ruang kepada para pengunjung.
“Untuk jangka panjang area di pinggir Ciliwung bisa dimaksimalkan untuk parkir. Yang pasti pemkot harus duduk bareng dengan warga,” saran Jenal.
Hal senanda diungkapkan Ketua Fraksi Amanat Bintang Restorasi Bangsa Romdoni. Di satu sisi, dirinya sangat bangga Lapangan Sempur bisa dinikmati banyak masyarakat. Namun di sisi lain, minimnya lahan parkir mengakibatkan masyarakat di sekitar lokasi terkena imbasnya.
“Untuk sementara mungkin jalur dari Sempur ke Taman Kencana atau sebaliknya bisa digunakan untuk parkir,” singkat Romdoni.
Sementara itu, Wakil Fraksi PKS DPRD Kota Bogor Najamudin mengaku masalah kepadatan ini sudah terpikirkan sejak Lapangan Sempur resmi dilaunching. Namun untuk saat ini, seluruh instansi terkait harus turun langsung menangani persoalan ini agar masyarakat merasa ada penyelesaian.
“Pemkot memang harus memiliki lahan parkir yang bisa menampung lebih banyak kendaraan. Yang terpenting saat ini adalah mendata lahan-lahan yang bisa digunakan, khususnya saat libur tiba. Sambil berjalan, pemkot bisa mencari solusi bersama sehingga penanganannya tidak berlarut-larut.