BOGOR DAILY– Polisi mendapatkan keterangan signifikan dari asisten rumah tangga Novel Baswedan. Menurut polisi, pada minggu lalu ada seorang laki-laki berperawakan besar datang ke rumah Novel untuk menanyakan soal gamis laki-laki.
“Ada keterangan cukup signifikan dari asisten rumah tangga korban. Minggu lalu ada laki-laki nanya, apakah di rumah korban jual gamis laki-laki,” jelas Kabag Mitra Divisi Humas Polri Kombes Awi Setiyono, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo Jakarta Selatan, Rabu (12/4/2017).
Awi menjelaskan, istri Novel Baswedan, Rina Emilda, memang membuka toko gamis. Tapi yang di jual adalah gamis perempuan. Tim penyidik akan mendalami apakah pria itu terkait dengan peristiwa ini atau tidak.
“Memang di rumah itu istri korban jual gamis perempuan, ada semacam toko gitu,” jelas Awi
“Apa ada kaitannya atau gak, ini proses pemeriksaan mendetil dan mendalam,” lanjutnya.
Berdasarkan rekaman CCTV dan saksi di sekitar rumah Novel, dua orang pelaku penyiram air keras berperawakan besar, memakai jaket dan helm, serta mengendarai motor matic.
“Baru terungkap minggu lalu laki berperawakan besar nanya ke asisten rumah tangga apakah jual gamis laki laki. Padahal udah tahu jualnya gamis perempuan,” imbuh Awi.
Serangan terhadap Novel terjadi setelah ia menunaikan salat subuh berjamaah di dekat rumahnya di Jalan Deposito, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakut, pada Selasa (11/4). Guna menghindari teror serupa terulang, Polri berencana menambah pengawalan untuk personel KPK. Awi mengatakan Novel pun mengaku seperti ada yang mengikuti atau mengintainya.
“Memang dari korban udah kita interogasi, sudah bisa diajak bicara, yang bersangkutan merasa diikuti. Tapi diikuti oleh siapa masih perlu didalami,” pungkasnya.