BOGOR DAILY– PT Kereta Api Indonesia (KAI) menyebut tiket untuk kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek) yang akan beroperasi pada Mei 2019 tidak akan melebihi Rp12.000.
Hal itu disampaikan oleh Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro. Edi menegaskan ancar-ancar tiket LRT Jabodebek sudah diperhitungkan oleh operator dan pemerintah. Ia membenarkan, berdasarkan asumsi subsidi yang akan diberikan setiap tahun dan kemampuan beli masyarakat maka harga tiket LRT tersebut tidak akan lebih dari Rp12.000.
“Ancar-ancarnya itu tiket tidak lebih dari Rp12.000 dengan asumsi di situ akan ada subsidi. Jadi kita harus membuat supaya masyarakat bisa menikmati dengan harga yang pantas dan terjangkau,” kata Edi, saat ditemui di Ballroom Ritz Carlton, Pasific Place, Jakarta, Kamis 13 April 2017.
Untuk besaran subsidi yang diberikan per tiket, Edi belum bisa merinci lebih dalam sebab belum ada keputusan baik dari pemerintah pusat maupun dari pemerintah provinsi. Namun, PT KAI sebagai operator akan terus melakukan komunikasi dengan pemerintah terkait subsidi itu.
“Belum diputus. tapi kemungkinan besar Pemprov akan partisipasi. Bentuknya seperti apa kita akan komunikasi,” tuturnya.
Ia menambahkan, prinsipinya dari hasil rapat kordinasi dengan Menteri Koordinasi Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan kemarin, berapa pun subsidinya, sebagai investor PT KAI harus menjalankannya.
“Tapi secara prinsip, pendanaan ini seperti rapat kemarin dan Pak menko telah memutuskan sebagai investor adalah KAI melanjutkan apa yang sudah dijalankan,” jelas dia.
Lebih lanjut, dirinya berharap, transportasi massal yang ditargetkan akan beroperasi pada 2019 nanti akan berjalan dengan lancar dan dapat membantu masyarakat. “Ini kita harapkan ini bisa berjalan dengan baik. Karena masyarakat di Cibubur sudah sangat menanti,” pungkas dia.(bd)