BOGOR DAILY– Nanik Trimulyani Arifin (72), dokter Rumah Sakit Telogorejo, Kota Semarang, Jawa Tengah, ditemukan tewas diduga korban perampokan. Jenazah Nanik sendiri ditemukan di sebuah parit, Desa Tanjunanom, Kabupaten Banjarnegara.
Kapolrestabes Semarang Kombes Pol. Abiyoso Seno Aji membenarkan kejadian perampokan yang menewaskan dosen Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang itu. Abiyoso mengatakan, bahwa perampokan tersebut melibatkan dua orang pelaku bernama Supardi (22) dan Suparman (22).
Supardi merupakan pegawai korban yang bertugas menjaga indekos di Jalan Plampitan, Kota Semarang. Sedangkan Suparman merupakan salah seorang penghuni tempat milik korban.
“Satu pelaku atas nama Supardi sudah ditangkap, sementara yang lain masih dikejar,” kata Abiyoso.
Peristiwa perampokan itu sendiri terjadi pada tanggal 23 April 2017 di indekos milik korban. Korban yang baru saja pulang dari Jakarta diduga memergoki ruang kerjanya di indekos itu dalam kondisi teracak-acak.
Di saat bersamaan, salah satu pelaku, Suparman, diketahui sedang berada di dalam ruangan itu. Pelaku diduga langsung mencekik korban yang memergokinya saat sedang di ruangan itu.
Aksi Suparman tersebut diketahui oleh Supardi. Keduanya kemudian menggunakan mobil milik korban yang terparkir di Rumah Sakit Telogorejo. “Mobil korban dipakai untuk mengangkut tubuh korban dan barang hasil curian,” katanya.
Sejumlah barang curian yang dibawa pelaku, antara lain, telepon seluler, televisi, serta uang tunai. Kedua pelaku yang sama-sama berasal dari Wonosobo itu berniat kabur menuju tempat asalnya itu.
Jenazah korban kemudian dibuang di Banjarnegara. Mereka bertolak ke Wonosobo untuk menjual barang hasil curian, termasuk mobil Honda Freed milik korban.
“Mobil sempat berusaha dijual, tetapi tidak laku-laku,” katanya.
Supardi sendiri ditangkap di tempat tinggalnya, Wonosobo, setelah mobil korban berhasil dilacak polisi. Saat ini polisi masih mengejar satu pelaku lainnya (merdeka)