BOGOR DAILY- Gerombolan monyet liar menyerbu pemukiman penduduk di kawasan Ciomas. Tak tanggung-tanggung, dua kampung di Ciomas jadi sasaran puluhan hewan liar itu mencari makan. Sampai-sampai warung dan rumah warga diteror ulah mereka yang kerap membuat warga resah.
Gerombolan monyet yang menyerbu dua kampung di Ciomas sudah terjadi sejak Jumat (31/3). Namun, belakangan kawanan hewan ini makin banyak hingga sering mengganggu warga. Mereka loncat dari satu genting ke genting lain.
Seperti yang terjadi di Kampung Kreteg, Desa Padasuka, Kecamatan Ciomas.
Warga Kampung Kreteg Subur mengaku resah dengan kehadiran hewan liar yang berkomplot itu. Sebab, monyet itu sering wara-wiri di kampung. Ia khawatir jika monyet itu menyerang warga, terutama anak kecil.
Dikira nggak banyak, ternyata makin ke sini jumlahnya makin banyak. Ada yang gede banget, kayaknya itu induknya,” kata Subur.
Biasanya, tiap pagi dan sore hari kawanan monyet itu menyerbu kampung dan sering meneror rumah warga.
“Kadang suka dikasih makan. Sekali datang ada 20 ekor mah,” tuturnya.
Salah seorang warga di Perumahan Tirta Lestari Dewi R Inez juga mengatakan hal serupa. Bahkan, monyet itu hampir ditabraknya karena berada di jalanan.
“Monyetnya ada tiga di jalan, hampir aja nabrak pas mau nganter anak sekolah. Ada juga yang lompat di tiang listrik, depan pangkalan ojek Kreteg,” tutur Dewi.
Tak hanya di Kampung Kreteg, serbuan monyet ini juga meresahkan warga di Kampung Sinarsari, RT 03/08, Desa Pagelaran dan di Kampung Kreteg, Desa Padasuka, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor.
Meski tidak ada korban yang diserang, hewan ini kerap mengacak-acak warung warga hingga kebon singkong.
“Ya itu pada turun semua yang ada di hutan,” kata warga RW 6 Ocah yang tinggal di Kampung Sinarsari.
Beredar kabar, munculnya kawanan monyet itu karena sebelumnya ada kelompok pemburu yang mengganggu habitatnya.
“Mungkin karena monyetnya takut diburu, makanya pada turun ke rumah warga,” kata Subur.
Senada dengan Subur, Ketua RT 03/06 Suganda mengakui jika kelompok monyet juga merusak pohon singkong milik warga.
“Memang banyak yang masuk ke kampung. Ke sini-sini warga jadi terbiasa. Tapi memang takutnya pas laper, nggak dapat makanan dia nyerang. Namanya juga hewan liar,” katanya.
Sementara itu, Kepala Desa Pagelaran Abdul Rohim membenarkan adanya kelompok binatang primata yang turun ke rumah warga. Kawanan tersebut hanya mencari makan, malahan oleh warga kera tersebut menjadi tontonan gratis.
Pihak desa juga mengimbau warga lebih berhati-hati, dikhawatirkan kera tersebut melukai anak kecil.
“Adanya kawanan monyet sudah dilaporkan ke BKSDA agar mendapatkan penanganan,” ujarnya.
Terpisah, Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Hamdan mengatakan, dari BKSDA sudah mendapatkan laporan akan adanya kawanan kera menyerang pemukiman warga. Adanya kejadian tersebut biasanya dilatarbelakangi kerusakan habitat kera di kawasan hutan lindung. Rencananya petugas BKSDA akan melakukan penjebakan di lokasi yang biasa dilalui kawanan kera tersebut.
“Tadinya hari ini akan melakukan penjebakan, karena ada kegiatan penanaman Hari Bakti Hutan di Gunung Pancar akhirnya diundur, yang pasti kita akan tangkap,” tukasnya.(met/bd)