BOGOR DAILY– Setelah jembatan Cipamingkis mengalami ambrol, keberadaan jembatan di pelosok daerah juga patut jadi perhatian. Usut punya usut, dengan luas wilayah Kabupaten Bogor yang besar, masih banyak pula infrastrukturnya yang terabaikan. Seperti nasib jembatan yang menghubungkan dua desa di Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor.
Sudah setahun ini jembatan itu dibiarkan rusak. Padahal, itu merupakan akses andalan warga Kampung Kubang, Desa Banjarwaru, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor.
Sejak putusnya jembatan itu, warga yang melintas untuk bekerja dan anak-anak sekolah tak bisa melintas dan harus memutar jauh.Jembatan tersebut merupakan akses dari Desa Banjarwaru dan Desa Teluk Pinang.
Ketua RW 09, Endang Witarsa mengatakan jembatan itu rubuh ketika terjadi banjir hujan besar tahun lalu. “Setelah roboh, warga sempat bergotong royong bangun jembatan sementara pakai bambu,” ujarnya
Sedangkan tangga menuju jembatan, warga menggunakan karung-karung yang diisi pasir. Jembatan darurat itu hanya bisa digunakan untuk pejalan kaki saja. “Soalnya ini kan jalan akses utama banget lah, fatal sekali bagi warga Banjarwaru dan Teluk Pinang. Untuk kegiatan yang usaha, pengajian, sekolah sekarang kan lumpuh, sehari-harinya harus puter balik, jauh,” jelas Endang
Ia juga mengatakan, bahwa warganya selalu menanyakan perihal pembangunan jembatan tersebut kedepannya. “Kan masyarakat nanya terus, gimana ya, kan lapor udah, saya bilang,” katanya.
Petugas dari Unit Penanganan Teknis (UPT) Pengairan 4 Ciawi Dedi Junaedi merespon, bahwa saat ini pihaknya sedang menunggu proses lelang dari pihak ketiga. “Menurut info dari dinas, itu termasuk anggaran sekarang. Karena waktu itu terjadi bencana alam saya usulkan. Sekarang sedang menunggu karena sedang berjalan proses lelang dari pihak ketiga atau pemborong,” jelas Dedi