BOGOR DAILY– Korban tanah longsor di Dusun Tangkil, Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Ponorogo, Jawa Timur, terus bertambah. Sampai dengan pukul 19.00, TIM SAR telah menemukan 12 korban meninggal.
Diperkirakan ada sekitar 22 orang warga setempat dan 15 orang pekerja panen jahe masih tertimbun tanah longsor. Tim SAR gabungan dari Koramil, Polsek Pulung, Tagana, BPBD Ponorogo, dibantu relawan dan masyarakat sekitar masih terus melakukan evakuasi.
Menurut Kabid Data Informasi di Pusdalops Tagana Propinsi Jatim, DSM Ibrahim Da Silva, hingga saat ini ada 17 orang luka-luka dirawat di Puskesmas Pulung. Hewan ternak milik masyarakat diperkirakan juga tertimbun material longsor. ‘’Sore hari, tim SAR sempat menghentikan pencarian, karena turun hujan lebat,’’ katanya, Sabtu (1/4).
Sementara itu dari release Pusat Data Informasi dan Humas BNPB menyebutkan material longsoran memanjang dari bukit sekitar 800 meter, dan tinggi sekitar 20 meter. 23 rumah terdampak longsor, ada yang tertimbun, rusak berat dan sebagian rusak.
‘’Kronologi kejadian longsor ditandai oleh bunyi gemuruh pada pukul 07.30 Wib. Sebagian masyarakat terdampak menyelamatkan diri ke tempat yg lebih aman,’’ Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB.
Kemudian pada pukul 08.00 Wib bencana longsor terjadi disertai dengan suara gemuruh menerjang 2 RT yaiti RT 02 dan 03/RW 01 yang terdiri dari 23 rumah penduduk dan ladang masyarakat dengan jumlah jiwa sekitar 50 orang, sebagian masyarakat berhasil menyelamatkan diri. 17 orang luka-luka dan dirawat di Puskesmas Pulung.
Disebutkan, dari peta rawan longsor, Desa Banaran merupakan daerah bahaya tinggi longsor. Sejak adanya tanda-tanda longsor masyarakat mengungsi sementara pada malam hari. Pada siang hari kembali ke rumah melakukan aktivitas sehari-hari. Jumat (31/3/2017) malam terjadi hujan lebat namun tidak terjadi longsor.
Saat Minggu pagi masyarakat kembali ke rumah terjadi longsor. BPBD dan aparat telah memberikan arahan kepada masyarakat untuk menjauh dari lokasi longsor mengingat kondisi tanah masih labil, dan kemungkinan bisa terjadi longsor susulan.(jp/bd)