Friday, 22 November 2024
HomeKota Bogor(Masih) Mabuk Pilkada DKI

(Masih) Mabuk Pilkada DKI

Pilkada DKI Jakarta telah usai. Selamat untuk kemenangan pasangan Anies-Sandi. Semoga amanah dan teguh di atas Pancasila dan UUD 1945.

Namun, walau pesta telah usai, “kemabukan” yang membawa diri kita lepas dari akal sehat tampaknya masih saja terus terjadi.

Di antara mabuk itu adalah pernyataan: Kalau Ahok bebas, Jokowi Finish! (mungkin maksudnya Presiden Jokowi turun atau diturunkan). Ada juga pernyataan kalau Ahok tidak di penjara maka akan ada revolusi/ pemberontakan.

Pernyataan-pernyataan yang lepas dari akal sehat ini bahkan dilontarkan oleh kaum intelektual sekelas Amien Rais, bahkan juga dari ormas Generasi Muda Muhammadiyah.

Pastinya mereka kaum intelek. Come on bro! Sadarlah. Eling dong. Tugas anda sebagai kaum intelek salah satunya menuntun bangsa ini pada kemajuan peradaban. Mencerdaskan mereka akan nilai-nilai yang benar. Tidak asal jeplak karena rasa tidak suka.

Saya penggugat praktek penggusuran oleh Ahok: kawasan Bukit Duri, Kolong Tol Pluit. Tapi saya tidak sebegitu amat mau bertindak bodoh asal jeplak, melepaskan rasa tidak suka. Sebab itu pernyataan kalian para intelek dan patron massa sangat mempengaruhi publik.

Saya juga tidak dapat menemukan teori hukum yang dapat dijadikan dasar rujukan pendapat Amien Rais tersebut. Dalam negara hukum, kekuasaan kehakiman adalah kekuasaan yang mandiri dan terpisah dengan eksekutif sebagaimana teori trias politika Montesqiu atau Separation Off Power.

Presiden dapat saja dilengserkan (impeachment) bila presiden melanggar konstitusi, berkhianat pada negara dan melakukan pelanggaran hukum yang mekanismenya diatur dalam undang-undang.

Kalau Ahok diputus bebas, kemudian presiden dilengserkan atas dasar apa? Mumet saya cari teorinya.

Sampai-sampai dalam twitternya Goenawan Mohammad menanggapi sinis Amien Rais (Amien pikir presiden itu hakim, dia pikir keadilan bisa lahir dari ancaman).

Ada banyak pernyataan lepas dari akal sehat sejak Pilkada DKI Jakarta. Mari kita kembali pada akal sehat. Pilkada Jakarta telah usai.

Untuk saudara-saudara yang adalah panutan rakyat, maka berikan keteladanan dengan akal sehat. Ini agar umat tidak tersesat.

Salam Akal Sehat

Sugeng Teguh Santoso, SH
(Sekjen Perhimpunan Advokat Indonesia dan Ketua Umum Front Pembela Indonesia)