BOGOR DAILY- Sudah dua minggu kondisi Jembatan Cipamingkis di Jalan Transyogi Cibubur-Cianjur, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor dibiarkan tanpa perbaikan. Meski begitu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) menargetkan Jembatan Cipamingkis dapat dilalui kembali tahun depan.
Menurut Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar, tahun ini juga Pemprov akan memulai perbaikan jembatan. Pembangunan Jembatan Cipamingkis, kata dia, tidak bisa disamakan dengan legenda Sangkuriang. Karena, hal serupa yang terjadi di Banjar dan Pangandaran pun, jembatan harus dibangun dari awal dan itu membutuhkan waktu yang tak sebentar. Sehingga, pihaknya akan menghitung dan mengkonsepkan terlebih dahulu, akan membangun jembatan seperti apa nantinya. “Pasti dikerjakan tahun ini dan selesai atau bisa digunakan tahun depan. Nanti dikonsepkan dulu. Namun, membangun jembatan itu tidak bisa dilakukan hanya dengan waktu semalam,” ucapnya saat ditemui di Lapas Kelas II A Cibinong, kemarin.
Menurut Deddy, karena wilayah Jonggol ini merupakan lokasi tanah bergerak, pihaknya mengambil keputusan kewenangan pembangunan ini berada di pemerintah Pusat. “Kalau anggaran kita sangat memungkinkan dibangun tahun ini ya tahun ini kita bangun. Tapi tidak bisa begitu saja, cukup tidak anggaran bencana yang kita miliki,” imbuhnya.
Deddy menambahkan, terpenting saat ini adalah bagaimana pihaknya menyediakan jalur alternatif bagi para pengguna kendaraan, agar transportasi tetap bisa berjalan. Walaupun, pembangunan itu pun membutuhkan waktu yang tak sebentar. “Apakah ada jalan sementara dulu atau alternatif jembatan. Intinya walaupun agak lama namun harus ada,” ujar Deddy.
Sementara itu, Sekda Kabupaten Bogor Adang Suptandar menyadari saat ini anggaran bencana Kabupaten Bogor telah berkurang. Sehingga, hal ini sedikit banyak mempengaruhi rencana perbaikan atau pembangunan jembatan di Jonggol tersebut. “Anggaran masih kita bicarakan. Kita akan sesuaikan dengan kebutuhan yang ada,” kata Adang.
Meski begitu, Adang meyakinkan, pihaknya terus melakukan komunikasi dengan Pemrov Jabar agar pembangunan bisa sesegera mungkin dilaksanakan, mengingat urgensi jembatan itu sangat dibutuhkan. “Insya Allah akan segera ada perbaikan sesuai dengan keinginan masyarakat di sana,” katanya.
Sementara itu, pemudik yang akan ke Cianjur maupun ke Bandung dipastikan tak bisa melintasi Jembatan Cipamingkis tahun ini. Kepala Balai Pengelolaan Jalan Wilayah 1 Dinas Bina Marga dan Tata Ruang Jawa Barat Yongga Bhakti mengatakan, proses perbaikan Jembatan Cipamingkis akan memakan waktu cukup lama. Kemungkinan besar, perbaikan jembatan yang merupakan salah satu jalur mudik ini tidak terkejar. Bahkan, jika diperbaiki sekarang, diperkirakan baru selesai pada Oktober-November. “Jembatan ini ada di jalur Transyogi, salah satu jalan yang padat atau jalur mudik Lebaran nanti yang arah ke Cianjur atau ke Bandung,” kata Yongga.
Untuk itu, pihaknya bersama Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor dan pihak terkait lainnya memutuskan jalur mudik Lebaran nanti yang melalui Jembatan Cipamingkis akan dialihkan.
“Kerusakannya cukup serius, kita tidak bisa melakukan penanganan darurat lalu lintas. Kita perlu waktu, karena pilar kita ketinggiannya 15 meter. Struktur harus kita cek semua,” jelasnya.
Begitu juga jika memasang jembatan darurat di atas jembatan ini, tidak bisa dilakukan secara tergesa-gesa. Hal itu dikarenakan bentang jembatan yang terlalu panjang mencapai 60 meter. “Jadi keputusannya kita tutup sampai selesai penanganannya. Kalau konstruksi bisa kita hitung kembali minimal perlu waktu enam bulan,” paparnya.
Sebagai alternatif, kendaraan dari arah Cileungsi dapat masuk melalui Cibucil-Cibarusa-Jaga Tamu-Cariu. Sedangkan dari Cianjur bisa lewat sini atau melalui Kerawang lewat Pangkalan Teluk Jambe. Yongga menambahkan, Jembatan Cipamingkis ambles sekira 1,6 meter akibat tanah yang tergerus air. Penyebabnya karena saluran air di 100 meter di depan jembatan tersebut jebol. “Sudah kita antisipasi. Kita ada program penanganan yang jebol ini dengan alokasi dana APBD Pemprov Jabar sebesar Rp7 miliar. Tapi masih proses tender, tapi kini ada kejadian ini,” katanya.
Akibatnya, pondasi jembatan itu terus terkikis air hingga ambles. “Gerowong jadi turun dihantam air. Sekarang masih kita observasi lebih dalam, masih turun lagi atau tidak,” jelasnya.
Sementara itu, rencana Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono yang akan meninjau langsung kondisi Bendungan Ciamingkis yang jebol, serta jembatan Cipamingkis yang ambruk ternyata gagal. Camat Jonggol Beben Suhendar mengatakan, dirinya mendapat kabar tersebut pagi tadi sekira pukul 09:30 WIB. Padahal, masyarakat menantikan kedatangan menteri tersebut. “Tadi saya di telpon, katanya pak menteri batal ke Bendungan Cipamingkis, karena dipanggil oleh pak presiden,” katanya.
Ia menjelaskan, dengan jebolnya bendungan tersebut sawah masyarakat seluas 7.508 hektar terancam gagal panen lantaran kekeringan. Dirinya pun berharap, ada agenda secepatnya agar Kementerian PUPR untuk meninjau langsung lokasi bendungan tersebut. Sementara itu, salah seorang warga Jonggol Atin (52) mengaku kecewa, karena menteri PUPR yang sudah ramai diperbincangkan akan datang Jonggol, ternyata mendadak batal. “Sedikit kecewa karena pak menteri gagal datang, padahal disini sudah ramai yang bilang kalau bakal ada menteri,” ungkapnya.
Menurutnya, meski menteri PUPR tersebut gagal datang tak menjadi persoalan besar, asal Bendungan Cipamingkis dan jembatan Cipamingkis cepat diperbaiki. “Nggak apa-apa deh nggak jadi datang juga, asal cepat diperbaiki aja bendungan sama jembatannya,” tandasnya. (bd)