BOGOR DAILY– Insiden mengerikan dialami Fauzan Rahmat Pradana (21), mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB). Setibanya di Bandung, lelaki yang mengambil jurusan Teknologi Hasil Perairan (THP) di Kampus Dramaga Kabupaten Bogor itu malah jadi korban begal. Sampai-sampai ia kritis setelah diseret begal sejauh satu kilometer.
Ulah begal sadis kembali beraksi. Kali ini mahasiswa Bogor yang jadi korbannya. Tak hanya tubuhnya yang diseret pelaku dari atas sepeda motor, tangan kanan korban yang memegang shockbreaker belakang sepeda motor pelaku pun bercucuran darah karena dihantam gunting berkali-kali.
Akibat diseret sejauh satu kilometer, Fauzan luka serius di lutut kanan lantaran gesekan aspal. Selain itu, ia juga mengalami luka di tangan kanan akibat ditusuk gunting. “Pelaku menusuk punggung tangan kanannya tiga kali,” ungkap Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Hendro Pandowo di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung.
Informasi yang dihimpun, kejadian nahas ini berawal saat Fauzan tengah menanti ojek online sekitar pukul 04:15 WIB. Saat itu korban berniat diantarkan pulang ke rumahnya di Jalan Pesantren, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi. Tiba-tiba dua pelaku, Ahmad Fauzi (21) dan Dadang Yudi Suhendar (34), menggunakan sepeda motor mendatangi korban.
Kawanan begal sadis itu pun langsung merampas ponsel korban. Saat itu, Fauzan sempat memukul dan menendang pelaku. Namun saat menendang, kaki korban tersangkut di bagian belakang atau step sepeda motor Kawasaki Ninja milik pelaku. Sedangkan kaki kanannya menahan ke aspal jalan.
“Korban awalnya terseret dan berusaha melawan. Tetapi karena melawan, korban akhirnya diseret pelaku sepanjang satu kilometer,” beber Hendro didampingi Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP M Yoris Maulana.
Akibat diseret sejauh satu kilometer, Fauzan mengalami luka serius. Tak puas menyeret korban, para pelaku bahkan meneriaki korban sebagai pelaku begal dan memukulinya hingga kritis. Setelah menganiaya korban, para pelaku yang sempat mengaku sebagai anggota kepolisian itu kabur ke arah Jalan Cibaduyut.
“Pelaku melukai korbannya dengan senjata tajam. Bahkan saat warga menghampiri, mereka malah mengaku anggota polisi. Korban pun dianggap sebagai pelaku begal,” ujar Hendro.
Mengetahui adanya peristiwa itu, Unit Reskrim Polsek Bojongloa Kidul dipimpin langsung Kapolsek Kompol Rizal Jatnika melakukan pengejaran. Jejak pelaku tercium berada di kawasan Rancamanyar dan Sorengan. Berbekal barang bukti di lokasi dan keterangan para saksi, kepolisian langsung menyasar pada pria bernama Ahmad Fauzi (21) dan Dadang Yudi (34)
. “Pelaku ditangkap di kontrakannya. Saat ditangkap, mereka melawan dan akhirnya dilumpuhkan dengan timah panas,” jelas dia.
Dari tangan tersangka, pihaknya mengamankan barang bukti satu unit sepeda motor Kawasaki Ninja, tas loreng, handphone berbagai merek lima unit, gunting untuk melukai korban, dompet, dua buah jam tangan, charger handphone, headset dan satu kacamata hitam. Kedua pelaku kini telah mendekam di jeruji besi Mapolrestabes Bandung. Keduanya dijerat Pasal 365 (1) dan (2) KUHPidana tentang pencurian dengan kekerasan dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara.
Dikonfirmasi pihak perguruan tinggi, Kepala Biro Hukum, Promosi dan Humas IPB, Yatri Indah Kusumastuti mengaku belum mendapatkan informasi tersebut. Ia juga belum mengkroscek soal nama mahasiswa yang jadi korban begal sadis di Bandung. “Saya malah baru dengar. Mungkin karena terjadinya di Bandung,” singkat Indah. Sementara itu, pascapersitiwa sadis yang dialami fauzan, pihak keluarga membawanya ke rumah sakit di Jakarta. (bd)