Sambung rasa adalah suatu metode komunikasi. Upaya mempertemukan: ide, perasaan, harapan, keluhan yang membutuhkan dialog para pihak.
Dalam sambung rasa tidak boleh se-arah, instruksi apalagi agitasi. Sambung rasa memerlukan empati, ruang hati yang lapang dari pihak-pihak yang berdialog. Perlu ruang tanpa prasangka, menahan diri dari sikap benar sepihak.
Dalam sambung rasa akan diproduksi pemahaman problematik pihak-pihak, pencairan kebekuan dan solusi adalah harapan yang hendak dicapai.
Bila belum tercapai solusi, maka tidak boleh ada kegalauan untuk mencari solusi tersebut melalui dialog yang terus dibangun.
Acara “Ngawangkong dan Ngaliwet” Bareng Warga Bogor yang dilakukan Front Pembela Indonesia adalah wujud sambung rasa itu.
Acara dengan tema: “Pemenuhan Hak-hak Dasar Warga (hak atas pendidikan, kesehatan, dan Adminduk serta materi lainnya).
Dalam acara ini dipertemukan kebutuhan masyarakat untuk didengar keluhannya oleh pemerintah. Dalam acara ini pihak pemerintah juga diberikan ruang menyampaikan informasi-informasi penting bagi masyarakat yang memang perlu diketahui agar masyarakat lebih well inform, menepis prasangka dan dekat dengan umaronya.
Walhasil, tujuan sambung rasa yaitu solusi dan pemahaman sikap dapat tercapai. Bila belum juga, maka janganlah pernah putus asa.
Sudah tiga kali dilakukan acara “Ngaliwet dan Ngawangkong” oleh Front Pembela Indonesia. Di antaranya: di Kelurahan Panaragan, Kelurahan Cikaret dan yang terbaru di Kelurahan Situ Gede. Semua di Kota Bogor.
Di Kabupaten Bogor juga sudah dilakukan tiga kali dialog serupa. Acara ngawangkong dengan tema: “Pemenuhan Hak-hak Warga Negara” ini akan terus bergulir di setiap tempat yang membutuhkannya.
Mari kita terus bersilaturahim, berdialog. Agar kita menjadi warga yang berkemajuan.
Salam Silaturahim
Sugeng Teguh Santoso, SH
Ketua Umum Front Pembela Indonesia