BOGOR DAILY– Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) meninjau lokasi jembatan Cipamingkis, didampingi Kadis Bina Marga dan Tata Ruang (BMTR) Prov. Jabar Guntoro dan Kepala Dinas Perhubungan Prov Jabar, Dedi Taufik, Sabtu (15/4/17) siang.
Sejak kemarin jajaran BMTR intensif melakukan kajian untuk penanganan jembatan yang turun hingga 1,5 m
Gubernur dalam arahannya kepada jajaran Dinas BMTR dan Dishub di lokasi, meminta upaya penanganan dapat segera dilakukan, mengingat Jalan Jonggol tersebut saat ini sudah menjadi lebih dari sekadar jalur alternatif.
“Saya minta segera ditangani, perihal anggaran rasanya tidak ada masalah itu sudah dianggarkan Rp7 miliar,”kata Aher
Pernyataan itu pun diamini Kadis BMTR Guntoro. Ia mengatakan jika di anggaran murni, pemerintah provinsi telah menganggarkan dana perbaikan jembatan Cipamingkis.
“Dananya sudah stand by sekitar Rp 7 M, jadi saya pikir tidak ada masalah, akan kita perbaiki segera, mudah-mudahan dalam tempo 3 bulan sudah kelar.”ujar dia.
Selanjutnya, untuk penanganan jembatan Cipamingkis, hal itu tidak akan berbeda dengan Jembatan Cisomang. Yakni, dengan penguatan pada pilar dan girde. Semenara, soal gagasan untuk pembuatan jembatan bailey, ia menyatakan jika hal itu tidak dapat dilakukan.
“Setelah kami kaji lagi ternyata itu tidak mungkin, bentang jembatan yang mencapai 90 m tentu terlalu panjang, jadi penanganan kita akan fokus pasa pilar dan girdernya,” lanjutnya.
Kadishub Jabar Dedi Taufik juga hadir di lokasi memaparkan pengalihan arus lalu lintas sementara yang sudah dilakukan, yaitu dari arah Cileungsi menuju Cariu/Cianjur melalui Cibucil-Cibarusah-Jagatamu- Cariu dan sebaliknya. Jembatan Cipamingkis saat ini dapat dilalui hanya untuk kendaraan kecil.
“Lalu lintas kendaraan besar sementara kami alihkan, memang akan berputar sedikit, rambu2 sudah kami pasang, untuk kendaraan kecil non bus bisa melewati Ciipamingkis,” terang Dedi Taufik.
Jembatan cipamingkis dibangun sejak 1985, beberapa hari lalu mengalami penurunan karena terjangan arus air yang besar. Kejadian yang sama di jabar juga terjadi pada jembatan nasional di Pangandaran beberapa waktu lalu, penyebabnya sama yaitu desakan air akibat curah hujan tinggi (bd)