Friday, 22 November 2024
HomeKota Bogor30 Kasus Kekerasan Seksual Terjadi di Bogor, Ini Reaksi Pemkot

30 Kasus Kekerasan Seksual Terjadi di Bogor, Ini Reaksi Pemkot

BOGOR DAILY– Kasus pencabulan bocah TK semakin menambah daftar kekerasan seksual yang terjadi di Kota Bogor. Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polresta Bogor Kota, Kompol Condro Sasongko mengatakan sederet kasus seksual terjadi di Kota Bogor. Selain kasus yang yang menimpa ZA (5) masih ada sekitar 30 kasus kekerasan pada anak. “Saya sudah proses selain ini ada hampir 30 pelaku kekerasan seksual dalam dua bulan terakhir,” bebernya.

Untuk perkembangan kasus ZA, Condro mengaku tengah ditangani Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA). “Sedang lidik. Keterangan korban didampingi P2TP2A.

Terlapor juga sudah diperiksa,” terangnya. Selain keterangan saksi, petugas juga sedang mengumpulkan bukti-bukti.
Sebelumnya diberitakan, ZA siswi kelas nol kecil diduga dicabuli penjaga sekolah berinisial UD.

Menanggapi kasus ini,  Pemerintah Kota (Pemkot Bogor bergerak menangani kasus kekerasan seksual. Terutama untuk memulihkan korban, ZA murid kelas nol kecil di Taman Kanak-Kanak (TK) Malabar, Kota Bogor.

Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto langsung mengelar rapat khusus untuk menyelesaikan kasus tersebut. Rapat internal itu dihadiri Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Fahrudin, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Perlindungan Anak (DPMPPA) Artiana Yanar Anggraini, Komisi Perempuan dan Anak Indonesia (KPAI) dan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A).

Kadisdik Fahrudin mengatakan, dalam pertemuan tersebut walikota Bogor langsung membentuk tim khusus. Sebab kondisi psikologi korban kini menjadi fokus utama.

“Kami sudah  satu tim, satu pemikiran, dalam kasus itu pertama kami fokus menangani demi si anak. Itu semua fokus ke situ, termasuk P2TP2A,” ujarnya

Menurutnya, pemulihan dan perlindungan anak menjadi nomor satu. Butuh waktu memulihkan konsisi psikologi korban. Untuk itu, P2TP2A dan KPAI mendatangkan psikolog. Korban juga akan ditangani dengan rutin dijenguk. “Tim yang sangat luar biasa. Kami semua bergerak membentuk menangani anak,” terangnya.

Setelah seharian mendapat penanganan psikolog, konsisi bocah tersebut kata Fahmi mulai membaik. Meski demikian Fahmi tetap menyerahkan kasus tersebut sepenuhnya ke Polresta Bogor Kota. Terkait siapa pelakunya, Fahmi enggan memberikan keterangan melebihi polisi.

Sebab, status hukum ditetapkan polisi. Dalam rapat tersebut pihaknya juga bersedia koperatif memberikan keterangan.  “Apa yang dibutuhkan kepolisian akan dibantu,” tambahnya.