Monday, 25 November 2024
HomeKota BogorBogor dan Buitenzorg

Bogor dan Buitenzorg

Bogor adalah buitenzorg. Itu istilah para amtenar Belanda ketika mereka berleha-leha dan istirahat di kota yang sejuk dan selalu hujan di sore hari ini.

Mereka memberi istilah buitenzorg untuk mengidentifikasi betapa nyamannya kota ini untuk istirahat. Nyatanya memang kota ini menjadi destinasi warga Jakarta dan sekitarnya sebagai tempat tinggal.

Bogor saat ini berkembang menjadi kota semimetropolis. Pemukiman warga berkembang padat dan menjadi terkenal juga sebagai kota sejuta angkot. Kemacetan pun menjadi hal biasa. Walau dalam semangat yang sama loveable city tetap melekat pada Bogor.

Disini bermukim dari Pedagang Kaki Lima (PKL) yang tinggal di rumah-rumah petak. Warga urban yang tinggal dilereng-lereng tebing kota dengan ancaman longsor. Kaum kelas menengah yang tinggal di pemukiman-pemukiman baru. Kelas atas pada rumah-rumah mewahnya. Hingga Presiden RI tinggal di Kota Bogor.

Bogor juga adalah ironisme karena bercokol IPB. Institusi pertanian bergengsi, tapi masyarakat petani Bogor tetap tradisional dan tetap bergelut dengan problemnya sendiri. Tanpa ada peningkatan kualitas hasil dan penghidupan.

Kota yang sejuk, teduh ini menjadi ajang pertarungan manusia dan alam dalam memperebutkan hak atas keadilan ruang. Bogor juga menjadi tempat yang panas dalam pergolakan politik berbasis ideologi.

Mimpi amtenar Belanda dulu, Bogor yang adalah Buitenzorg kini telah berubah.

Anda Warga Bogor? Apa perspektif dan harapan anda akan Kota Bogor?

 

Salam Ngabogor

 

Sugeng Teguh Santoso, SH

(Calon Walikota Bogor 2018)