BOGOR DAILY– Pasca penggerebekan pesta seks gay di sebuah ruko di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Minggu malam (21/5/2017), Polda Jawa Barat membentuk tim khusus guna melidik aktivitas serupa di Jabar. Polisi akan menindak tegas aksi seks sesama jenis di Jabar.
“Kita sedang menurunkan tim lidik khusus. Kita melidik apakah di Jabar ada atau tidak,” ucap Kapolda Jabar Irjen Pol Anton Charliyan , Selasa (23/5/2017).
Anton secara tegas menolak adanya aktivitas pesta hubungan sesama jenis di Jabar. Ia akan menindak apabila aktivitas seperti itu terjadi di Jabar.
“Barang siapa yang melakukan ya nanti berhadapan dengan hukum dan akan berhadapan dengan sanksi sosial yang sangat berat, dia tidak akan diterima oleh masyatakat,” katanya.
Menurutnya, hubungan sesama jenis tidak dibenarkan sebab hal itu tidak sesuai dengan anjuran agama dan budaya di Jabar. “Ini tentunya bertentangan dengan etika, bertentangan dengan undang-undang, dan juga bertentangan dengan agama. Mudah-mudahan di Jabar tidak ada,” tutur Anton.
Sementara itu di Bogor, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Kampoeng Belajar mencatat ada 5.966 kaum gay yang pernah teridentifikasi. Dari jumlah itu, sebagiannya merupakan anak-anak di bawah umur antara 14-16 tahun.
Sekretaris Yayasan Kampoeng Belajar Ahmad Afsoni Wardi mengungkapkan, populasi kaum LSL di Bogor cukup banyak. Dari data yang dimiliki Kampoeng Belajar, sedikitnya ada 2.000 LSL di Kabupaten Bogor yang masih remaja. Kebanyakan mereka masih SMA dan SMP. “Kebanyakan mereka itu pendiam karena untuk menyembunyikan kepribadiannya. Memang ada juga yang aktif tapi persentasenya lebih sedikit,” kata dia.
Selama ini, Soni mengaku kerap memberi treatment untuk kaum LSL golongan pelajar. Yakni dengan melakukan konseling terhadap kaum gay. Ini dilakukan dalam upaya penyembuhan agar mereka bisa kembali normal. “Jika sudah tahu alasannya apa dan kenapa dia seperti itu, maka tidak menutup kemungkinan dia pun bisa disembuhkan kembali, walaupun memang seks itu mempunyai dunia sendiri dan tidak bisa memaksakan seseorang,” ungkapnya.
Sekadar diketahui, di Facebook muncul grup dengan nama akun ‘Gay Bogor Barat’. Akun itu diikuti sebanyak 1.085 anggota yang diduga memiliki hasrat seks menyimpang. Hingga kini grup itu masih aktif, bahkan tak jarang anggotanya saling berbagi nomor dan pin BB.