Friday, 22 November 2024
HomeKota BogorKesederhanaan Adalah Kekuatan

Kesederhanaan Adalah Kekuatan

Sederhana adalah ringkas. Simple. Tidak mewah. Apa adanya. Tidak palsu. Sejak kecil saya selalu ditanamkan untuk tampil jujur apa adanya.

Tidak menampilkan kemewahan di sekitar masyarakat yang miskin. Walau sebenarnya kita mampu dan memiliki kekayaan.

Prinsip yang mau ditanamkan adalah empati atau bela rasa. Empati dengan sesama yang miskin untuk makan saja harus berjuang. Adalah tidak pantas kita menampilkan kemewahan sementara saudara sekeliling kita masih miskin. Ini adalah soal etika, moral dan rasa.

Pernah suatu kali, saya baru membeli mobil BMW sekitar tahun 2001. Saat itu orang tua tinggal di kompleks rumah sederhana di Katulampa Kota Bogor dengan lingkungan sekitar pekerja pabrik dan pegawai biasa.

Dengan maksud membanggakan diri pada orang tua, saya lalu bawa tuh mobil BMW warna merah ke Katulampa.

Apa yang saya terima? Bapak menjadi tidak suka dan meminta saya jangan lagi membawa mobil yang dinilainya mewah itu.

Bapak ajarkan sikap empati/bela rasa. Menghargai perasaan masyarakat sekitar yang juga adalah orang-orang sederhana. Kesederhanaan akhirnya menjadi melekat pada kami anak-anak beliau.

Akan tetapi berbeda sudut pandang di kalangan advokat. Kemewahan rupanya indikator kesuksesan. Ukuran agar dihormati dan disegani. Mobil mewah. Perhiasan. Assesoris tubuh yang serba branded.

Alasan mereka dengan sikap mewah, maka advokat akan dibayar mahal. Itu juga ada benarnya. Juga ada pendapat kalau tidak tampil dandy dan mewah, bagaimana klien bisa percaya? Itu juga ada benarnya.

Pada suatu kali saya menangani kasus Ari Muladi, yang ditahan oleh Bareskrim Polri dalam kasus “Cicak Buaya Jilid 1”. Ketika kali pertama bertemu Ari Muladi, dia tidak percaya saya advokat yang mampu membela perkaranya.

Akan tetapi ketika dalam situasi kritis, saya tunjukkan kualitas dalam sikap profesi. Dia pun akhirnya menjadi percaya.

Mengapa Ari tidak percaya? Ini karena saya tampil cuma pakai baju batik murah. Sepatu tak bermerek. Celana juga tidak mahal. Dan tanpa assesoris jam tangan mahal.

Orang memang akan memandang sebelah mata, bila kita tampil sederhana alias tidak mewah.

 

Dalam pertemuan komunitas advokat di Jakarta baru-baru ini, saya tetap pertahankan itu. Di antara advokat senior, menengah dan muda yang tampil sangat gagah, tampilan saya seadanya saja. Memakai peci hitam, batik bahkan bersendal saja.

Tapi itu tidak membuat saya minder. Karena dalam kesederhanaan, saya tetap pertahankan sikap profesional. Independen. Dan menjaga integritas.

Saya bicara setara penuh hormat dengan senior saya Dr. Todung Mulya Lubis, I wayan Sudirta SH, DR Lawyer Teguh Samudera, Petrus Selestinus SH, Petrus Bala Pattyona II. Dan lain-lain.

Kesederhanaan merupakan kekuatan. Bila orang memandang Anda remeh. Sebelah mata. Maka Jangan tersinggung. Jawab tantangan itu dengan aksi besar yang membuat orang terpana.

Dan satu hal lagi, jasa hukum saya untuk klien korporasi atau klien mampu, lumayan besar loh…hehehe

 

Salam Kesederhanaan

Sugeng Teguh Santoso, SH

(Calon Walikota Bogor/Sekretaris Jenderal Perhimpunan Advokat Indonesia)