Monday, 25 November 2024
HomeKabupaten BogorKoalisi PAN-Golkar Kabupaten Bogor Belum Direstui DPP

Koalisi PAN-Golkar Kabupaten Bogor Belum Direstui DPP

BOGOR DAILYSetahun jelang pemilihan bupati (Pilbup) Bogor, dua partai di Kabupaten Bogor kian lengket. Ketua DPD Golkar Kabupaten Bogor Ade Ruhandi yang telah mengantongi  rekomendasi  DPD Golkar Jawa Barat terus melakukan penjajakan dengan sejumlah partai.  Termasuk dengan Partai Amanat Nasional (PAN) yang belakangan santer soal isu koalisi. Namun sayang, arah koalisi ini masih tergnajal restu Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PAN.

Ketua DPD PAN Kabupaten Bogor Arif Abdi mengatakan, komunikasi politik dengan Golkar memang sudah lama terjalin baik. Saat ini, keduanya sedang menjajaki koalisi bersama agar semakin mantap menghadapi Pemilihan Bupati (Pilbup) Bogor 2018. “Secara resmi memang belum ada keputusan resmi koalisi karena harus ada rekomendasi dari DPP. Tapi saat ini kami mencoba membangun kesepahaman dengan Golkar yang kemungkinan besar mengarah ke koalisi. Tinggal menunggu rekomendasi DPP saja,” kata Arif kepada Metropolitan, kemarin.

Bahkan, Arif melanjutkan, dirinya telah mengomunikasikan rencana koalisi ini ke seluruh kader PAN hingga tingkatan paling bawah. Secara keseluruhan, semua sepakat jika nantinya PAN harus berkoalisi dengan Golkar. “Biasanya rekomendasi DPP diberikan dengan melihat pertimbangan suara dari bawah. Makanya sejak jauh hari kami sudah meminta pendapat mereka dan Alhamdulillah semua setuju. Seiring waktu, kami berharap kebersamaan dengan Golkar semakin mantap,” terangnya.

Pilihan PAN berkoalisi dengan Golkar dan mengusung Jaro Ade bukan tanpa Alasan. Arif menilai sosok Jaro Ade sangat bagus dan representatif memimpin Kabupaten Bogor ke depan. Terlebih, hasil survey menunjukan posisi Jaro Ade selalau berada di peringkat papan atas. “Kami tidak mungkin membangun rencana koalisi begitu saja, banyak hal yang dipertimbangkan dan semua itu mengarah ke Golkar dengan sosok Jaro Ade. Bukan juga karena PAN satu fraksi dengan Golkar. Intinya semua sudah berdasarkan pertimbangan dan aspirasi dari seluruh kader,” beber Arif.

Secara aturan, partai yang ingin mengusung balon harus memeliki minimal 20 persen kursi di legislatif. Saat ini, Golkar memiliki sembilan kursi dan PAN tiga kursi. Jika ditotal keduanya telah memenuhi syarat minimal 20 persen kursi dan bisa mengusun balon.

Terkait figure yang akan menemani Jaro Ade, Arif menyerahkan sepenuhnya kepada kesepakan bersama. Meski ingin ada kader PAN yang diusung, dirinya tidak menolak jika ada balon lain dari eksternal selama memadai dan memiliki kecocokan. “Jaro ada sudah fix untuk cabup. Untuk cawabup nya tinggal nanti dikomunikasikan. Kami juga harus memperhatikan agar cawabup ini benar-benar pantas. Mudah-mudahan rencana koalisi ini berjalan baik,” harapnya.

Sementara itu, Sekretaris DPD Partai Golkar Kabupaten Bogor Hidayat Royani meyakini jika arah koalisi dengan PAN semakin membuka peluang keduanya memenangkan Pilbup Bogor 2018. Terlebih, hasil survey dari sejumlah lembaga survey ternama menunjukan tingkat popularitas dan elektabilitas Jaro Ade semakin tinggi melampaui calon-calon lain.

“Syarat 20 persen kursi telah terpenuhi denngan bergabungnya PAN bersama kami. Berangkat dari modal tersebut, Inshaallah Jaro Ade memiliki peluang besar memenangkan Pilbup Bogor 2018,” kata lelaki yang akrab disapa Kang Dayat. (metropolitan)