BOGOR DAILY– Jumlah angka pengangguran di Kota Hujan tersebut ternyata cukup tinggi. Walaupun dari tahun ke tahun angkanya menurun, namun tidak signifikan. Dari data yang dimiliki Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor untuk 2017 setidaknya ada 40 ribu masyarakat Kota Bogor masih menganggur.
Dari data BPS, jumlah pengangguran di Kota Bogor mencapai 40.200 orang. Tetapi angka tersebut terus menurun dari tahun sebelumnya yang mencapai 42 ribu orang.
“Dari tahun ke tahun angkanya terus menurun karena sejumlah upaya kita lakukan dari pelatihan-pelatihan yang kita adakan hingga permudahan izin yang diberikan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor ke pengusaha,”Kepala Disnakertrans Samson Purba.
Jumlah itu lanjut dia didominasi oleh lulusan SMA dan sederajat. Sehingga, pihaknya mengadakan program pelatihan kepada para calon tenaga kerja yang sesuai skill dan keahlian masing-masing. “Iya, kebanyakan memang lulusan SMA, kalau sarjana relatif sedikit,”kata dia.
Lebih lanjut ia mengatakan, instansinya juga fokus dalam memberikan pelatihan, mulai dari berbasis kompetensi dan pelatihan berbasis kemiskinan. Artinya, pelatihan berbasis kompetensi ini persyaratan minimun SMA/SMK kemudian diarahkan ke Balai Latihan Kerja (BLK). Sedangkan pelatihan berbasis kemiskinan diselenggarakan di setiap kelurahan.
Pelatihan berbasis kompetensi dilakukan tiga bulan. Data hasil dari pelatihan berbasis kompetensi tersebut dibawa ke Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) untuk dilakukan uji kompetensi.
“Jika sudah lolos di BNSP, secara kualitas mereka sudah dinilai baik. Maka kita akan dorong masuk ke perusahaan yang diawali pemagangan. Ketika hasil dari pemagangan tersebut bagus, otomatis perusahaan tersebut akan menerimanya sebagai karyawan karena sesuai apa yang dibutuhkan,” paparnya.