BOGOR DAILY– Hari kedua Lebaran Idul Fitri 1438 Hijriah dimanfaatkan warga Bogor, Jawa Barat untuk berziarah kubur di sejumlah pemakaman, sehingga suasana di makam lebih ramai dari biasanya. Suasana seperti ini pun jadi berkah tahunan bagi para penjual kembang setaman.
Mengunjungi makam dan hari lebaran sudah menjadi tradisi warga Bogor dan sekitarnya. Seperti pemakaman Sinargara, Kampung Pabuaran, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Senin pagi sudah ramai dikunjungi sejumlah keluarga yang datang berziarah.
Linawati (33) bersama suami dan anaknya menziarahi makam kakek dan neneknya di pemakaman Sirnagara, Kecamatan Pabuaran. “Tradisi mbak, setiap lebaran pasti ziarahin makam keluarga,” katanya.
Menurut Lina, menziarahi makam sama halnya bersilaturahmi ke keluarga. Karena warga meyakini amalan yang diterima oleh orang yang sudah wafat adalah doa dan amalan Alquran. “Kalau orang tua yang masih hidup didatangi anaknya pasti senang, apalagi yang sudah wafat, pasti senang dikunjungi di hari lebaran, sambil kita bacakan doa,” katanya.
Tradisi ziarah kubur setiap lebaran membawa berkah tersendiri bagi penjaga makam. Aceng (46) penjaga makam Sirnagara sibuk meladani pengunjung makam.
Aceng juga menyediakan air, kembang bagi pelayat, dijual dengan harga mulai Rp2.000 sampai Rp5.000. Rata-rata yang datang ziarah satu keluarga, terdiri dari ibu, ayah dan anak. Bahkan keluarga lengkap dengan nenek, kakek, sepupu hingga kerabat dekat.
Tak jarang, kunjungan ke makam menjadi ajang silaturahmi warga yang saling kenal. Bahkan mereka saling bersalam-salaman di makam. Tak jarang janjian untuk berkunjung ke rumah masing-masing saat lebaran.
Keramaian juga terjadi di makam Dreded dan Blender, Kota Bogor. Silih berganti warga berdatangan, ada yang membawa mobil, maupun sepeda motor.
“Alhamdulillah tiap lebaran berkah. Dagangan laris,” ungkap penjual kembang di sekitar lokasi makam.